by Frans | 11 Oct, 2023 | Budgeting, Memangkas Pengeluaran, Menabung dan Investasi, Tips Keuangan
Cara seseorang menjalani hidupnya sangat bergantung pada gaya hidup yang mereka pilih, dan ini merupakan hak setiap individu untuk memilih dengan bebas. Beberapa orang mungkin memilih gaya hidup mewah dan berkelas tinggi, sementara yang lain memilih untuk menjalani hidup dengan sederhana sesuai dengan kemampuan mereka. Pilihan hidup yang sederhana ini sebenarnya memiliki dampak positif, terutama dalam menciptakan ketenangan dalam kehidupan.
Terdapat beberapa alasan kuat mengapa menjalani hidup sederhana adalah pilihan yang bijak, mulai dari aspek finansial, ketenangan batin, hingga hak individu untuk menentukan gaya hidupnya sendiri. Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan kelima alasan tersebut secara lebih rinci.
1. Anda Bebas Memilih Gaya Hidup
Tidak ada alasan untuk merasa malu atau ragu-ragu ketika memilih hidup sederhana sesuai dengan kemampuan diri sendiri. Setiap orang memiliki standar hidup yang berbeda, dan penting untuk memahami batas kemampuan masing-masing individu dalam memenuhi kebutuhan mereka. Hidup sederhana sesuai dengan kemampuan adalah hak setiap individu, dan tidak perlu membandingkannya dengan gaya hidup orang lain.
2. Ketenangan Batin
Hidup sederhana bukanlah sesuatu yang memalukan, bahkan dapat membawa ketenangan batin. Menemukan kedamaian dalam hidup adalah tujuan yang diinginkan oleh banyak orang, dan ada berbagai cara untuk mencapainya. Salah satunya adalah melalui kesederhanaan. Dengan hidup sederhana, kita dapat mengurangi stres dan tekanan yang mungkin timbul akibat gaya hidup yang berlebihan.
3. Mengurangi Beban Diri Sendiri
Hidup ini sudah cukup penuh dengan berbagai beban dan tekanan. Oleh karena itu, menjalani hidup dengan sederhana adalah cara yang baik untuk mengurangi beban diri sendiri. Dengan memilih kesederhanaan, kita dapat membebaskan diri dari tekanan untuk selalu berusaha keras untuk memenuhi ekspektasi sosial. Hidup sesuai dengan kemampuan yang dimiliki adalah pilihan yang bijak.
4. Tidak Perlu Khawatir tentang Penilaian Orang Lain
Sebenarnya, orang lain tidak terlalu tertarik pada kehidupan kita. Mereka sibuk dengan urusan mereka sendiri dan mungkin tidak terlalu peduli dengan bagaimana kita menjalani hidup. Oleh karena itu, jika kita merasa bahwa hidup sederhana adalah pilihan yang tepat, tidak perlu khawatir tentang komentar atau penilaian orang lain. Yang terpenting adalah kita sendiri yang tahu apa yang terbaik untuk kehidupan kita.
5. Cara Bijak untuk Mencapai Kestabilan Finansial
Selain mengurangi tekanan sosial, hidup sederhana juga merupakan cara bijak untuk mencapai kestabilan finansial. Ketika kita mengerti batas kemampuan kita dan menjalani hidup dengan sederhana, kita dapat mengelola keuangan secara lebih bijak. Ini memungkinkan kita untuk menabung, mengalokasikan dana untuk kebutuhan yang lebih penting, dan menjaga stabilitas finansial tanpa harus merasa kekurangan.
Kesimpulannya, tidak ada alasan untuk merasa malu atau ragu ketika memilih untuk menjalani hidup sederhana sesuai dengan kemampuan kita. Ada banyak alasan yang mendukung pilihan ini, termasuk hak individu untuk menentukan gaya hidup mereka, pencapaian ketenangan batin, dan kebijakan finansial yang bijak. Menjalani hidup dengan sederhana adalah langkah bijak dalam memahami diri sendiri dan mengelola keuangan dengan bijaksana.
by Frans | 11 Oct, 2023 | Budgeting, Memangkas Pengeluaran, Menabung dan Investasi, Tips Keuangan
Sejak kita lahir, kita sudah bergabung di sirkuit panjang dan mulai berlomba menuju garis finish dan podium yang tidak kelihatan. Kita menginginkan hal-hal yang lebih baik dan lebih indah dalam hidup, sambil bersaing dengan teman-teman kita. Kita sering merasakan kebutuhan yang tak kunjung habis untuk menjadi yang terdepan dari orang lain. Mungkin juga kita menginginkan rumah yang lebih besar, mobil yang lebih bagus, pakaian yang lebih mewah, dan gadget yang lebih canggih. Kita terus-menerus menginginkan hal-hal yang lebih mahal dalam hidup tanpa ada habisnya.
Persaingan gaya hidup seperti ini mudah ditemukan di kota-kota besar yang sebenarnya menawarkan pendapatan yang jauh lebih besar daripada pedesaan. Tetapi persaingan ini juga ada di kota-kota kecil yang mendambakan kehidupan elit yang terlihat di layar kaca sehingga menyebabkan urbanisasi. Pada akhirnya, mayoritas orang tertarik pada perlombaan ini. Mereka menghabiskan banyak uang serta separuh hidup mereka untuk mendapatkan medali yang hanya berupa pujian dan pengakuan verbal dari orang lain.
Penyebab Persaingan Gaya Hidup
Akar penyebab persaingan gaya hidup ini terletak pada fakta bahwa sebagian besar teman, tetangga, dan rekan kerja Anda mungkin hanya menilai Anda orang yang sukses jika harta benda Anda mencerminkan kemewahan. Penilaian seperti itu mendorong Anda untuk membeli lebih banyak kemewahan. Akibatnya, Anda merasa harus bekerja keras berjam-jam dalam pekerjaan yang mungkin Anda tidak sukai.
Tidak ada yang salah dengan memiliki ambisi dan mencapai kesuksesan dalam hidup. Namun, perlu diingat bahwa definisi kesuksesan tidak selalu berkaitan dengan materi atau kemewahan. Kesuksesan juga mencakup kebahagiaan, kesehatan, hubungan yang harmonis, dan perkembangan pribadi.
Temukan Makna Hidup yang Tidak Ditentukan Orang Lain
Mungkin saatnya untuk merenungkan apa yang sebenarnya Anda inginkan dalam hidup. Pertimbangkan apakah Anda ingin terus hidup dalam tekanan untuk terus memenuhi ekspektasi orang lain atau apakah Anda ingin hidup sesuai dengan nilai-nilai dan tujuan pribadi Anda. Pertimbangkan untuk menjalani gaya hidup yang lebih sederhana dan lebih fokus pada hal-hal yang benar-benar penting dalam hidup Anda.
Hal ini bukan berarti kita tidak boleh meraih kesuksesan atau memiliki barang-barang yang kita inginkan, tetapi kita perlu menjalani hidup dengan kesadaran bahwa kemewahan materi tidak selalu menjadi penentu utama kebahagiaan kita.
Sebagai individu, kita memiliki kekuatan untuk mendefinisikan apa yang benar-benar penting dalam hidup kita, bahkan makna dari hidup kita sendiri. Dan mungkin saja, kesuksesan sejati adalah tentang mengejar kebahagiaan yang bersumber dari dalam diri kita sendiri, bukan dari persaingan dengan orang lain dalam perlombaan yang tidak ada habisnya.
by Frans | 11 Oct, 2023 | Manajemen Utang
Anda mungkin sering mendengar istilah “gali lubang tutup lubang”. Istilah ini merujuk kepada kebiasaan meminjam uang untuk menutupi utang yang sudah ada. Praktik ini sering dijadikan solusi oleh beberapa orang, terutama ketika berbagai layanan pinjaman online atau opsi “pay later” semakin mudah ditemukan.
Namun, penting untuk diingat bahwa kebiasaan gali lubang tutup lubang tidaklah baik dan harus dihindari. Ini tidak hanya merusak kesehatan keuangan Anda, tetapi juga dapat berdampak negatif pada kesehatan mental dan fisik. Oleh karena itu, penting untuk menghindari kebiasaan ini. Bagaimana caranya?
1. Hentikan Belanja sebagai Hobi
Tidak ada yang salah dengan berbelanja, tetapi masalah timbul ketika Anda menjadikan belanja sebagai hobi. Hal ini sering terjadi ketika seseorang sulit membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Di era teknologi saat ini, berbelanja menjadi lebih mudah dengan berbagai opsi online dan kartu kredit, serta layanan “pay later,” yang dapat membuat belanja menjadi sesuatu yang impulsif.
2. Buat Anggaran untuk Acara Khusus
Salah satu langkah yang bisa Anda lakukan untuk menghindari jeratan utang adalah dengan membuat anggaran untuk acara khusus. Ini berarti Anda harus memiliki uang tunai yang cukup untuk keperluan tersebut, seperti liburan, ulang tahun, atau pernikahan. Dengan memiliki anggaran khusus, Anda tidak perlu berutang untuk melaksanakan acara tersebut.
3. Bayar Tunai Jika Memungkinkan
Membayar dengan uang tunai dapat membantu Anda menghindari utang. Hal ini memaksa Anda untuk lebih selektif dalam memilih apa yang benar-benar dibutuhkan. Selain itu, pembayaran tunai juga membantu Anda tetap berada dalam batas anggaran yang telah ditentukan.
4. Hindari Memiliki Terlalu Banyak Kartu Kredit
Memiliki terlalu banyak kartu kredit dapat mempermudah Anda untuk berutang. Untuk menghindari kebiasaan gali lubang tutup lubang, pastikan Anda tidak memiliki lebih dari dua kartu kredit. Setiap kartu kredit yang Anda miliki memerlukan pembayaran cicilan, sehingga memiliki terlalu banyak kartu kredit akan meningkatkan risiko terperangkap dalam jeratan utang.
5. Jangan Bawa Kartu Kredit Kemana-mana
Kebiasaan menyimpan kartu kredit di dompet juga perlu dihindari untuk menghindari jeratan utang. Terutama jika Anda mudah tergoda oleh diskon dan promo yang terlihat. Sebaiknya, bawa uang tunai secukupnya ketika Anda berbelanja agar Anda tidak tergoda untuk membeli barang yang tidak diperlukan.
6. Prioritaskan Pembayaran Cicilan
Jika Anda sudah memiliki utang, pastikan bahwa pembayaran cicilan utang menjadi prioritas utama dalam anggaran bulanan Anda. Ini akan membantu Anda menghindari penumpukan denda dan membuat tagihan utang tetap terkendali.
7. Mulai Berhemat
Untuk menghindari jeratan utang, Anda perlu mulai berhemat. Jika utang Anda sudah melebihi 30% dari penghasilan Anda, pastikan Anda tidak mengajukan pinjaman lagi, terutama untuk pengeluaran yang bersifat konsumtif. Prioritaskan utang dan kebutuhan pokok sebagai tanggung jawab utama.
8. Cari Penghasilan Tambahan
Jika penghasilan Anda tidak cukup untuk membayar utang, Anda bisa mencari penghasilan tambahan. Anda dapat mencari pekerjaan sampingan sebagai freelancer atau membuka usaha kecil-kecilan. Dengan penghasilan tambahan, pelunasan utang Anda menjadi lebih cepat dan menghindari penumpukan utang yang lebih besar.
Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda dapat menghindari jeratan utang dan mengelola keuangan Anda dengan lebih baik. Ini akan membantu Anda mempertahankan kesehatan keuangan yang lebih baik dan mengurangi stres yang terkait dengan utang.
by Frans | 11 Oct, 2023 | Tips Keuangan
Dalam era modern ini, banyak orang beralih ke layanan pinjaman online untuk memenuhi kebutuhan dana darurat mereka. Namun, penting untuk menyadari bahwa seperti halnya dengan banyak hal lainnya, penggunaan pinjaman online juga memiliki risiko yang perlu dipertimbangkan. Terutama ketika Anda memilih untuk menggunakan pinjaman online yang ilegal dan tidak terdaftar oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), risiko tersebut dapat memiliki dampak psikologis dan finansial yang signifikan.
Pinjaman online mungkin menawarkan kemudahan dan kenyamanan, tetapi keputusan untuk menggunakan layanan ini tanpa melibatkan OJK memiliki banyak risiko yang perlu diperhatikan. Berikut adalah beberapa risiko yang mungkin Anda hadapi ketika menggunakan pinjaman online yang tidak terdaftar oleh OJK.
1. Tidak Ada Regulasi yang Jelas
Saat Anda meminjam uang dari lembaga keuangan yang terdaftar, Anda memiliki perlindungan hukum dan regulasi yang mengawasi praktik mereka. Namun, ketika Anda memilih pinjaman online yang tidak terdaftar, Anda tidak memiliki jaminan bahwa praktik tersebut sah atau adil. Hal ini membuat Anda rentan terhadap penipuan dan eksploitasi.
2. Bunga Tinggi dan Biaya Tersembunyi
Salah satu risiko terbesar dalam menggunakan pinjaman online yang tidak terdaftar adalah tingginya tingkat bunga dan biaya tersembunyi. Beberapa platform pinjaman online yang tidak terdaftar OJK mungkin menawarkan pinjaman dengan bunga yang sangat tinggi. Bunga yang tinggi akan membuat Anda membayar lebih dari yang Anda perkirakan, sementara biaya tersembunyi seperti biaya administrasi dan penalti keterlambatan pembayaran dapat membuat beban pelunasan utang semakin berat.
3. Tersebarnya Data Pribadi
Saat Anda mengajukan pinjaman online, Anda biasanya diminta untuk memberikan informasi pribadi seperti nama, alamat, dan nomor telepon. Menggunakan platform pinjol yang tidak terdaftar dapat meningkatkan risiko tersebarnya data pribadi Anda. Data pribadi yang jatuh ke tangan yang salah dapat digunakan untuk tujuan penipuan atau kejahatan identitas, merugikan Anda yang telah mempercayakan data tersebut sebagai jaminan untuk meminjam uang.
4. Taktik Penagihan Utang yang Agresif
Beberapa platform pinjol yang tidak terdaftar dapat menggunakan taktik penagihan utang yang agresif jika Anda mengalami keterlambatan pembayaran. Mereka mungkin mengirimkan ancaman dan tekanan untuk membayar dengan cepat, bahkan jika Anda menghadapi kesulitan keuangan. Hal ini dapat menyebabkan stres dan tekanan psikologis bagi peminjam atau nasabah, bahkan mungkin juga mempengaruhi hubungan dengan kerabat terdekat.
5. Tidak Ada Jalur Pengaduan Resmi
Ketika Anda berurusan dengan lembaga keuangan yang terdaftar, Anda memiliki akses ke jalur pengaduan resmi jika terjadi masalah. Namun, jika Anda menggunakan pinjol yang tidak terdaftar oleh OJK, Anda mungkin tidak memiliki tempat untuk mengajukan keluhan atau mendapatkan bantuan jika terjadi sengketa.
Meskipun pinjol dapat menjadi solusi yang nyaman dalam situasi keuangan tertentu, penting untuk selalu berhati-hati saat memilih penyedia pinjaman. Menggunakan pinjol yang tidak terdaftar oleh OJK dapat membawa risiko yang signifikan, termasuk ketidakpastian regulasi, bunga tinggi, kehilangan data pribadi, taktik penagihan utang yang agresif, dan kurangnya jalur pengaduan resmi. Sebelum Anda memutuskan untuk mengambil pinjaman online, pertimbangkan baik-baik penyedia yang Anda pilih dan pastikan untuk membaca semua ketentuan dan persyaratan dengan cermat. Selalu periksa apakah penyedia tersebut terdaftar dan diawasi oleh OJK atau tidak.
by Frans | 11 Oct, 2023 | Manajemen Utang
Apakah Anda selalu merasa kekurangan uang dan bertahan hidup hanya dengan mengandalkan gaji dari bulan ke bulan? Jika iya, Anda harus tahu kalau suatu saat Anda membutuhkan uang lebih, kemungkinan besar Anda akan mengambil kredit. Itu sebabnya Anda harus paham apa yang membuat Anda berada dalam situasi ini. Dengan demikian, Anda bisa memperbaiki cara mengelola uang dan menemukan jalan keluar dari ketergantungan terhadap utang.
5 Penyebab & Solusi Ketergantungan pada Utang
1. Merasa Aman dengan Gaji Bulanan
Jika Anda merasa sudah mapan karena sudah bekerja dan mendapatkan gaji setiap bulan, maka Anda akan berpikir bahwa hidup Anda sudah terjamin, dan karena itu bisa menghabiskan gaji bulanan untuk segala sesuatu yang Anda inginkan.
Mindset ini dapat membuat Anda terbiasa dengan gaya hidup yang selalu ingin membeli gadget atau barang terbaru untuk hobi Anda. Dengan mindset seperti ini, Anda bisa kehabisan uang kapan saja ketika ada kebutuhan-kebutuhan mendesak. Akibatnya keamanan keuangan Anda menjadi terganggu karena Anda harus mengambil kredit untuk memenuhi kebutuhan mendesak tersebut.
Solusinya, Anda harus mampu mengontrol pengeluaran meskipun saat ini Anda merasa kondisi finansial aman-aman saja. Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi pada pekerjaan, kendaraan, atau anggota keluarga Anda. Memang kita tidak mengharapkan hal-hal yang buruk, tetapi kita harus selalu siap sedia dan berjaga-jaga.
Maka sebaiknya Anda menyisihkan sebagian penghasilan untuk dana darurat dan tabungan. Berhentilah membeli sesuatu hanya karena barang tersebut kelihatan menarik, sedang diskon, tidak mau ketinggalan trend atau merasa butuh.
2. Tidak Membuat Anggaran Keuangan
Salah satu alasan yang paling sering ditemui dari orang-orang yang terlilit utang adalah mereka tidak tahu ke mana uang mereka pergi dan untuk apa. Dengan kata lain, tidak ada kontrol untuk pengeluaran. Salah satu penyebab dari masalah ini adalah tidak adanya anggaran keuangan.
Dengan membuat anggaran keuangan, Anda bisa mengalokasikan berapa yang harus dialokasikan untuk pengeluaran yang penting dan berapa yang bisa digunakan untuk keperluan yang kurang penting. Dengan demikian, Anda bisa melakukan penyesuaian jika terjadi pengeluaran yang bersifat mendesak dan tidak bisa dihindari. Ini akan sangat meminimalisir pengambilan utang untuk kebutuhan-kebutuhan yang tidak terduga.
Anggaran keuangan juga memungkinkan Anda untuk menetapkan batas pengeluaran. Misalnya, jika Anda hanya memiliki 30% dari total anggaran yang dialokasikan untuk hiburan, Anda tidak boleh melanggarnya. Ini akan mengajarkan Anda untuk hidup sesuai kemampuan dan Anda tidak akan menghabiskan uang secara berlebihan.
3. Pengeluaran Wajib yang Terlampau Besar
Setiap orang pasti punya pengeluaran wajib menurut kondisinya masing-masing. Misalnya sewa kontrak rumah, angsuran KPR, biaya sekolah anak, biaya pulsa & internet, tagihan listrik & air, premi asuransi swasta, BPJS, cicilan kendaraan, dsb.
Apabila total pengeluaran wajib ini melebihi 50% dari penghasilan Anda, maka itu sudah terlampau besar. Idealnya, pengeluaran wajib tidak lebih dari 50% penghasilan supaya Anda masih punya cukup uang untuk dana darurat, menabung dan kebutuhan lainnya.
Solusinya, Anda harus mencari penghasilan tambahan dan/atau mengurangi pengeluaran yang tidak bersifat wajib (seperti hiburan, jalan-jalan, biaya streaming, member gym, dll). Apabila keduanya tidak memungkinkan, Anda masih bisa mengurangi pengeluaran wajib dengan mengurangi, membatalkan atau menjual beban pengeluaran tersebut.
Misalnya oper kredit rumah atau pindah kontrakan, mengganti premi asuransi swasta dengan BPJS, mengganti provider seluler atau WiFi dengan yang lebih murah, menghemat penggunaan listrik dan air, atau oper kredit kendaraan.
4. Kemudahan Fasilitas Kredit
Saat ini ada banyak kemudahan fasilitas kredit yang membuat orang secara tidak sadar menjadi ketergantungan terhadap utang. Beberapa contohnya adalah kartu kredit, pinjaman online, dan sistem pembayaran buy now pay later (BNPL).
Faktanya, kartu kredit dan pinjaman online adalah jenis utang yang paling banyak dihadapi klien-klien amalan. Jumlahnya juga tidak tanggung-tanggung, mulai dari belasan hingga ratusan juta rupiah.
Kemudahan fasilitas kredit menggoda Anda untuk membeli sesuatu saat Anda tidak mempunyai uang yang cukup; bahkan saat Anda tidak berencana untuk membelinya. Anda mungkin hanya jalan-jalan di mall, melihat barang yang bagus, tertarik untuk membeli tetapi tidak punya uang, lalu mengeluarkan kartu kredit atau mengajukan pinjaman online.
Kemudahan fasilitas kredit seperti ini dapat membuat Anda terjerumus lebih dalam. Sebagai contoh, Anda mengambil kredit lalu mengalami keadaan darurat. Dalam kondisi seperti ini, sisa gaji bulanan Anda hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari, dan Anda sudah punya utang kartu kredit atau pinjaman online. Lalu Anda tidak punya pilihan lagi selain mengambil pinjaman lagi untuk memenuhi kebutuhan darurat tersebut.
Kondisi seperti di atas dapat menjadi awal ketergantungan Anda terhadap utang, karena Anda harus mengembalikan lebih banyak dari yang nominal yang Anda pinjam (akibat dari bunga dan biaya lainnya).
Solusinya, Anda harus benar-benar berhenti menggunakan kartu kredit atau pinjaman lainnya agar Anda bisa fokus melunasi utang yang sedang berjalan. Jangan mengambil kredit lagi untuk membeli barang yang belum mampu Anda membeli. Lalu mulailah menyisihkan sebagian dari gaji bulanan Anda untuk membayar utang tersebut.
5. Penghasilan yang Tidak Cukup
Alasan umum lainnya mengapa seseorang bisa ketergantungan utang adalah penghasilan yang tidak cukup, bahkan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar sehari-hari. Hal ini biasanya menimpa orang-orang yang sudah berumur 45 tahun ke atas dan berkeluarga.
Semakin bertambahnya usia anak-anak Anda, maka semakin mahal pula biaya hidupnya terutama biaya pendidikan. Ditambah lagi, apa yang 10 tahun lalu Anda pikir cukup dengan gaji yang Anda dapatkan, mungkin sekarang tidak cukup lagi untuk kebutuhan sehari-hari. Naiknya inflasi dan harga kebutuhan pokok seringkali tidak seimbang dengan kenaikan penghasilan yang Anda terima.
Di sisi lain, dengan semakin bertambahnya usia Anda, perusahaan mungkin juga enggan memberikan kenaikan gaji yang signifikan. Fresh graduates yang bermotivasi, idealis dan dapat digaji murah tentu lebih efisien bagi perusahaan daripada karyawan yang sudah memasuki usia uzur; apalagi jika Anda tidak bisa mengimbangi kemajuan zaman dan teknologi.
Kondisi seperti ini mungkin sering memaksa Anda untuk mengambil pinjaman. Dan ketika pinjaman tersebut belum lunas, Anda mungkin dihadapkan pada situasi di mana Anda harus mengambil pinjaman lagi. Dari sinilah awal mula seseorang dapat terpuruk dan ketergantungan terhadap utang.
Solusi untuk masalah ini tentu saja mudah ditebak, yaitu dengan menambah penghasilan dan/atau mengurangi pengeluaran. Berhubung pengalaman kerja Anda sudah banyak, Anda bisa mencari perusahaan lain yang bisa memberikan posisi dan gaji yang lebih tinggi daripada perusahaan tempat Anda bekerja sekarang.
Di luar itu, Anda bisa mencari penghasilan tambahan dari usaha atau pekerjaan sampingan. Anda juga bisa memotivasi anak-anak untuk mencari pekerjaan sampingan di luar kesibukan sekolah mereka agar dapat membiayai kebutuhan mereka sendiri. Selain itu, tidak ada salahnya juga untuk mencoba mengajukan beasiswa.
Penutup
Meskipun banyak orang menjadi ketergantungan terhadap utang akibat masalah-masalah di atas, tetapi amalan yakin selalu ada kesempatan untuk berubah. Kembangkan pengetahuan Anda dengan belajar lebih banyak mengenai keuangan, dan bergabunglah dengan komunitas yang suportif dalam mendukung Anda bebas dari ketergantungan terhadap utang. Ini lebih baik daripada menggabungkan diri dalam lingkungan yang hedon, membanding-bandingkan, dan FOMO.
Jika Anda membutuhkan bantuan untuk pelunasan utang Anda dengan lebih mudah, cepat dan ringan, Anda bisa menghubungi amalan. Tersedia konsultasi gratis di setiap hari dan jam kerja.
Akhir kata, jangan biarkan ketergantungan terhadap utang dan kesulitan finansial yang Anda alami saat ini menghalangi Anda untuk mencapai kehidupan yang lebih baik. amalan akan selalu ada untuk membantu Anda.