Kembali lagi ke Seri Pendidikan amalan, dan masih membahas tiga pilar menuju hidup bebas utang. Setelah beberapa minggu terakhir membahas mengenai cara mengurangi pengeluaran, cara menunda pembayaran, jenis pengeluaran yang harus dikurangi, tidak akan ada gunanya jika Anda tidak melakukan evaluasi pengeluaran bulanan yang telah Anda lakukan. Berikut kami bahas beberapa poin yang bisa Anda pertimbangkan agar dapat mengukur pengeluaran yang sudah Anda belanjakan:

Cek Keseimbangan antara Pengeluaran dan Pemasukan

Pertama-tama yang perlu Anda lakukan adalah dengan selalu mendata pengeluaran yang Anda lakukan setiap hari, dan evaluasi pengeluaran tersebut setiap malam. Anda dapat mengecek ulang apakah pengeluaran tersebut telah sesuai dengan anggaran yang masih tersisa. Pada akhir bulan, setelah semua data pengeluaran terekam, Anda dapat melihat sudah seimbang atau belum antara pemasukan dan pengeluaran yang Anda lakukan. Pastikan jumlahnya seimbang, atau jika pengeluaran Anda malah lebih besar daripada pemasukan, evaluasi lagi pengeluaran tersebut, dan ulas kira-kira jenis pengeluaran apa yang harus dikurangi atau bahkan dihentikan.

Apakah Anda Masih Bisa Menabung Setiap Bulannya?

Apakah Anda menyisihkan atau menyisakan tabungan Anda? Jika Anda tergolong orang yang menyisakan, perlu dievaluasi apakah masih ada sisa uang yang Anda tabung setiap bulannya. Sebenarnya akan lebih baik jika Anda menyisihkan penghasilan terlebih dahulu, agar dapat menyimpan sejumlah persen penghasilan Anda ke tempat yang lebih aman. Pada akhir bulan, Anda juga tetap harus melihat ulang apakah tabungan yang sudah Anda setorkan ke bank tersebut masih tersimpan atau malah tergerus dengan cepat untuk kebutuhan yang kurang penting, seperti berbelanja pakaian baru atau gadget baru padahal Anda tidak terlalu memerlukannya.

Masih Ada Dana untuk Membayar Utang

Bagi Anda yang memiliki kredit yang masih memiliki sejumlah tunggakan, periksa lagi apakah dana yang Anda miliki masih dapat menutupi biaya utang yang harus dibayar. Siapkan dana untuk membayar utang, setidaknya minimal pembayaran yang harus dibayarkan setiap bulannya. Namun akan lebih baik lagi jika Anda dapat membayar tunggakan kredit dengan teratur agar tidak perlu terkena denda keterlambatan pembayaran, serta biaya lain yang dikenakan karena keterlambatan pembayaran & bunga yang menumpuk.

Dana Darurat Masih Tersedia

Menabung sudah, mencatat pengeluaran secara teratur sudah, bayar utang juga sudah lumayan teratur, namun jangan sampai kelewatan yang satu ini ya. Sediakan dana darurat juga, jangan sampai isi tabungan tergerus habis hanya karena tidak adanya kontrol yang teratur antara pemasukan, pengeluaran untuk belanja, serta dana untuk membayar tunggakan kredit yang masih Anda miliki. Dana darurat seringkali dipandang sebelah mata, padahal dana ini jauh lebih penting, karena bisa digunakan sewaktu-waktu tanpa tahu kapan momen darurat itu datang. Kalau sampai anggaran Anda tidak mencukupi untuk dana darurat, setidaknya untuk bertahan hidup sampai enam bulan ke depan, mungkin Anda perlu untuk mengatur ulang anggaran yang Anda buat. Sediakan dana sebesar jumlah rata-rata pengeluaran Anda per bulan dikali sebanyak 6 kali, untuk memastikan Anda tetap aman kalau-kalau momen yang tidak diharapkan datang.


amalan international merupakan perusahaan manajemen utang berbasis teknologi pertama di Indonesia yang tercatat di OJK. amalan bekerja untuk peminjam dan bekerja sama mencari solusi terbaik dan terjangkau dengan pemberi pinjaman. Program manajemen utang amalan memanfaatkan teknologi dan data yang sah agar klien amalan bisa keluar dari jerat utang dengan lebih cepat, membayar bunga dan penalti yang lebih rendah. Selain program manajemen utang, amalan juga memiliki solusi refinancing yang mengganti utang lama yang memberatkan menjadi utang baru yang lebih ringan. Kantor amalan indonesia didirikan di Jakarta pada tahun 2015 dan telah berhasil membangun tim yang terdiri dari ahli restrukturisasi dan ahli IT dengan pengalaman puluhan tahun. Sejak Juli 2016, amalan indonesia menjadi perusahaan pertama di Asia yang mendapatkan akreditasi dari International Association of Professional Debt Arbitrators (IAPDA).

Share This