Jangan Panik! Begini Cara Mengelola Utang saat Bulan Ramadan

Bulan Ramadan seringkali menjadi waktu yang penuh dengan berbagai kegiatan, termasuk kegiatan pembelanjaan seperti berbelanja bahan makanan untuk berbuka puasa atau untuk mempersiapkan hidangan sahur. Namun, jika tidak diatur dengan baik, kegiatan pembelanjaan ini dapat membuat seseorang terjebak dalam utang dan piutang yang sulit untuk dibayar. Oleh karena itu, berikut adalah beberapa cara efektif mengelola utang dan piutang saat Ramadan:

1. Buatlah anggaran belanja yang realistis

Sebelum melakukan pembelanjaan, pastikan untuk membuat anggaran belanja yang realistis dan sesuai dengan kondisi keuangan Anda. Jangan terlalu tergoda untuk membeli barang-barang yang tidak perlu atau melebihi anggaran yang sudah ditentukan.

2. Gunakan kartu kredit secara bijak

Jika Anda menggunakan kartu kredit untuk pembelanjaan, pastikan untuk membayar tagihan tepat waktu dan hindari membayar hanya jumlah minimum. Hal ini akan membantu mencegah bunga dan denda yang berlipat ganda.

3. Lakukan negosiasi dengan kreditor melalui amalan

Jika Anda memiliki utang yang belum terbayar, cobalah untuk melakukan negosiasi dengan kreditor atau pemberi pinjaman. Sampaikan kondisi keuangan Anda dengan jelas dan cari solusi yang bisa saling menguntungkan, seperti perpanjangan waktu pembayaran atau penurunan bunga.

4. Prioritaskan pembayaran utang dengan melakukan penjualan aset

Jika Anda memiliki beberapa utang, prioritaskan untuk membayar utang dengan menjual aset terlebih dahulu dan menghindari gali lubang tutup lubang. Hal ini akan membantu Anda mencegah dana yang dikeluarkan semakin besar dan menghindari Anda dari terlilit utang.

5. Jangan malu untuk meminta bantuan orang terdekat maupun konsultan

Jika Anda merasa kesulitan untuk mengatur utang dan piutang, jangan malu untuk meminta bantuan dari keluarga maupun konsultan. Mereka bisa membantu memberikan saran untuk keuangan atau bahkan membantu membayar hutang yang belum terbayar.

Dengan mengikuti tips-tips di atas, diharapkan Anda dapat mengelola hutang dan piutang dengan lebih efektif saat Ramadan dan memastikan keuangan Anda tetap sehat dan stabil.

Mengelola THR dengan Bijak

Di bulan Ramadhan ini, ada satu hal yang paling ditunggu-tunggu selain Lebaran. Apalagi kalau bukan Tunjangan Hari Raya! Senang ya rasanya mendapatkan tambahan ekstra di bulan ini. Nah, kira-kira apakah Anda sudah merencanakan dana tersebut akan digunakan untuk apa saja? Kemanapun dana tersebut akan dialokasikan, mengelola THR sangatlah penting. Maka, pastikan Anda membagi persentase dengan tepat agar dapat digunakan dengan maksimal.

Sisihkan untuk Ditabung

Meskipun tujuan THR dibagikan adalah untuk mencukupi pendanaan hari raya, bukan berarti semuanya harus dihabiskan di momen Lebaran. Sebaliknya, justru Anda harus memanfaatkan uang ekstra ini untuk menambah tabungan Anda. Sisihkan setidaknya 10 % dari THR Anda untuk ditabung atau dijadikan investasi. Dengan begitu, anda dapat menggunakannya untuk keperluan di masa mendatang.

Alokasi Terbesar untuk Keperluan Hari Raya

Ini bagian paling menarik, Anda mempunyai kontrol untuk mengalokasikan dana lebih di bagian ini. Keperluan hari raya dapat dikategorikan menjadi tiga bagian utama:

  • Belanja kebutuhan lebaran seperti berbelanja pakaian baru atau cemilan/minuman untuk menjamu tamu saat saling bersilaturahmi bisa dengan menggunakan dana THR. Pastikan anda berbelanja dengan pintar, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan sebelum berbelanja kebutuhan hari raya.  Agar belanja anda lebih hemat, Anda bisa mencoba membandingkan harga online dengan harga di toko, atau memanfaatkan promo dan diskon.
  • Pengeluaran untuk mudik ke kampung halaman juga perlu dipersiapkan dengan baik. Pastikan dana seperti bahan bakar, tiket transportasi, akomodasi, dan pengeluaran saat perjalanan (makan siang, makan malam, jajan) sudah termasuk di dalamnya. Ada baiknya anda merencanakan perjalanan mudik anda sejak awal bulan Ramadhan, atau bahkan sebelumnya. Selain untuk menghindari risiko kehabisan tiket transportasi, anda juga dapat menghemat pengeluaran mudik dengan membeli tiket jauh-jauh hari.
  • Bagi-Bagi THR sudah menjadi tradisi dalam momen Lebaran di Indonesia. Anda dapat menyisakan dana untuk membagikan THR untuk keluarga, sahabat, atau bahkan ke orang-ornag yang membutuhkan. Tidak lupa, siapkan dana untuk memberikan zakat fitrah sesuai dengan kewajiban Anda.

Bagi Anda yang tidak memiliki tunggakan yang macet dalam bentuk apapun, alokasikan sisa THR untuk kembali ditabung atau investasi. Sebaliknya, jika masih ada kewajiban utang yang harus dilunasi, manfaatkan THR untuk membayar utang tersebut.

Melunasi Utang Kartu Kredit/KTA

Khusus bagi para debitur kartu kredit/KTA, Anda dapat memanfaatkan momen Ramadan untuk melunasi utang Anda dengan program keringanan dari bank. Program dapat berupa potongan, maupun cicilan yang diperpanjang dengan bunga lebih rendah agar Anda dapat melunasi utang anda dengan lebih ringan. Kabar baiknya, bank-bank di Indonesia biasanya menyediakan program keringanan spesial di bulan Ramadan. 


amalan international merupakan perusahaan manajemen utang berbasis teknologi pertama di Indonesia yang tercatat di OJK. amalan bekerja untuk peminjam dan bekerja sama mencari solusi terbaik dan terjangkau dengan pemberi pinjaman. Program manajemen utang amalan memanfaatkan teknologi dan data yang sah agar klien amalan bisa keluar dari jerat utang dengan lebih cepat, membayar bunga dan penalti yang lebih rendah. Selain program manajemen utang, amalan juga memiliki solusi refinancing yang mengganti utang lama yang memberatkan menjadi utang baru yang lebih ringan. Kantor amalan indonesia didirikan di Jakarta pada tahun 2015 dan telah berhasil membangun tim yang terdiri dari ahli restrukturisasi dan ahli IT dengan pengalaman puluhan tahun. Sejak Juli 2016, amalan indonesia menjadi perusahaan pertama di Asia yang mendapatkan akreditasi dari International Association of Professional Debt Arbitrators (IAPDA).

3 Langkah Mengelola Keuangan Pasca Lebaran

Hari raya Idul Fitri merupakan salah satu momen yang paling dinantikan sepanjang tahun. Momen kemenangan ini ditunggu-tunggu karena banyak hal, misalnya karena Anda akan menerima THR, mudik ke kampung halaman, dan menghabiskan waktu bersama keluarga. Sebagian besar dari Anda mungkin sudah tahu kekhawatiran apa yang ada setelah libur hari raya ini berlalu. Benar, Anda kemungkinan akan khawatir memikirkan kondisi keuangan, maka dari itu diperlukan evaluasi keuangan pasca lebaran untuk memastikan keuangan tetap dalam kondisi stabil.

Dalam merayakan momen Idul Fitri, biasanya Anda akan cenderung merogoh kocek lebih dalam untuk memenuhi beragam kebutuhan Lebaran. Ongkos untuk mudik, memberi THR Lebaran ke sanak saudara, membeli buah tangan, serta banyak pengeluaran lain yang tak terhitung, sehingga pengeluaran Anda terus bertambah dalam waktu singkat. Tidak sedikit jumlah orang yang memilih untuk mengajukan pinjaman ke bank agar dapat membiayai segala kebutuhan hari raya. Bukan cuma itu, sebagian dari mereka mungkin tidak sempat memikirkan kemampuan mereka untuk membayar kembali dan melunasi pinjaman tersebut. Maka dari itu, penting sekali bagi anda untuk mulai mengontrol kembali kondisi keuangan anda. Berikut merupakan beberapa hal yang perlu anda perhatikan untuk menata kembali keuangan Anda.

Hindari Belanja Berlebihan khususnya dengan Kartu Kredit

Setelah melewati hari raya, tak jarang dorongan untuk melakukan belanja yang timbul di saat Lebaran masih Anda alami. Belum lagi biasanya beberapa toko masih memiliki sisa barang diskon yang masih bertebaran dan belum sempat dibeli. Anda harus menahan diri agar tidak melakukan aktivitas belanja yang berlebihan. 

Pasca memuncaknya pengeluaran dalam rangka Lebaran, Anda harus membatasi pengeluaran ke hal-hal yang mendasar saja, setidaknya hingga kondisi keuangan kembali stabil. Maka dari itu, langkah pertama dalam mengelola keuangan pasca lebaran yang harus Anda lakukan adalah dengan menghindari belanja secara berlebihan. Hal yang dapat Anda lakukan untuk mengatasi belanja adalah dengan membuat anggaran pengeluaran secara detil. Jangan sampai Anda kembali melakukan belanja berlebihan sampai-sampai mengacuhkan kewajiban dan keperluan yang lebih primer, seperti mengisi kembali pundi-pundi tabungan dan melunasi pinjaman yang Anda ambil saat bulan Ramadan. Terlebih dari itu, cobalah untuk melakukan detoks kartu kredit. Kebutuhan belanja yang meningkat pada bulan Ramadan biasanya mengakibatkan seseorang juga menggunakan kartu plastik tersebut untuk berbelanja. Maka dari itu, jangan menambahkan total utang lagi ke dalam kartu kredit yang Anda miliki, agar tidak semakin kesulitan saat akan melunasi tagihan. 

Sisihkan Sebagian Gaji di Awal

Gaji pertama yang Anda terima pasca hari raya perlu Anda manfaatkan sebaik mungkin untuk mengembalikan stabilitas kondisi finansial Anda. Hal yang perlu Anda lakukan adalah menyisihkan sebagian porsi gaji untuk ditabungkan. Selain itu, Anda juga perlu mengalokasikan dana untuk melunasi utang yang mungkin bertambah untuk menutupi pengeluaran selama Lebaran. Apabila Anda tidak segera menyisihkan penghasilan, tanpa sadar uang tersebut dapat langsung habis untuk dibelanjakan barang-barang yang belum tentu Anda perlukan. Anda juga dapat mencari penghasilan tambahan untuk menambah tabungan dan melunasi utang.

Segera Lunasi Pinjaman

Untuk memenuhi keperluan di hari raya, beberapa dari Anda mungkin mengajukan pinjaman ke bank. Hal ini dapat menyebabkan bertambahnya beban keuangan di kemudian hari untuk melunasi utang tersebut. Terlebih mungkin sebagian orang mengajukan pinjaman ini tanpa memprediksi kemampuannya untuk melunasi pinjaman tersebut. Apabila ternyata Anda tidak sanggup membayarkan utang tersebut, Anda dapat mencoba menegosiasikan utang kartu kredit atau KTA yang anda miliki kepada pihak bank. Cara ini dapat memberi Anda kemudahan dan keringanan dalam melunasi utang anda. Dengan segera membebaskan diri Anda dari utang, Anda dapat kembali menstabilkan kondisi keuangan Anda.

Tidak perlu berlama-lama berkutat dengan utang, Anda dapat langsung mencari program keringanan agar utang tersebut dapat langsung dilunasi. Anda dapat memanfaatkan perusahaan yang menyediakan program manajemen utang, perusahaan seperti ini dapat membantu Anda mengelola dan memutuskan jenis utang mana yang harus diselesaikan terlebih dahulu dengan bantuan tim profesional. Salah satu perusahaan yang bisa Anda manfaatkan adalah amalan. 


amalan international merupakan perusahaan manajemen utang berbasis teknologi pertama di Indonesia yang tercatat di OJK. amalan bekerja untuk peminjam dan bekerja sama mencari solusi terbaik dan terjangkau dengan pemberi pinjaman. Program manajemen utang amalan memanfaatkan teknologi dan data yang sah agar klien amalan bisa keluar dari jerat utang dengan lebih cepat, membayar bunga dan penalti yang lebih rendah. Selain program manajemen utang, amalan juga memiliki solusi refinancing yang mengganti utang lama yang memberatkan menjadi utang baru yang lebih ringan. Kantor amalan indonesia didirikan di Jakarta pada tahun 2015 dan telah berhasil membangun tim yang terdiri dari ahli restrukturisasi dan ahli IT dengan pengalaman puluhan tahun. Sejak Juli 2016, amalan indonesia menjadi perusahaan pertama di Asia yang mendapatkan akreditasi dari International Association of Professional Debt Arbitrators (IAPDA).

5 Tips Mengatur Uang Jajan yang Diberikan ke Anak

Salah satu pengeluaran yang sudah menjadi kewajiban dalam keuangan rumah tangga adalah uang saku anak. Teknis mengelola uang jajan tergantung pada peraturan keluarga, usia serta kebutuhan anak. Bahkan uang saku dapat menjadi masalah yang lebih kompleks lagi jika sudah ada ketentuan – ketentuan seperti berapa banyak, di umur berapa, dan kapan sebaiknya uang saku mulai diberikan kepada anak. Untuk keluarga yang memiliki anak lebih dari satu, masalah uang jajan menjadi lebih kompleks lagi yaitu bagaimana membuat keputusan yang adil antara satu anak dengan anak lainnya. Berikut adalah lima tips mengatur uang jajan anak:

Menentukan Jumlah Uang Jajan

Tidak ada waktu pertama kali yang benar atau pun salah untuk memberikan uang jajan anak.  Semuanya kembali lagi kepada Anda. Namun, ada beberapa faktor yang harus Anda perhatikan dalam menentukan jumlah uang jajan seperti umur dan kemampuan finansial Anda. Pertimbangkanlah apakah anak Anda sudah mengerti dalam menggunakan uang. Jika anak Anda masih kecil, ajari buah hati Anda dalam menggunakan uang secara hemat. Selain itu,  Anda juga harus memperhatikan kemampuan Anda dan jangan memaksakan untuk memberi uang jajan banyak jika Anda tidak menyanggupinya. Selain itu, Anda juga harus mengerti kemampuan anak Anda dalam mengatur uang jajan. Anak yang baru mulai masuk SD tentu belum begitu paham tentang uang, jadi Anda bisa memberi pengertian dengan memberikan uang jajan yang tidak terlalu banyak dan bawakanlah bekal dari rumah. Berikanlah juga pengertian kepada anak Anda bahwa keadilan uang jajan bukan dari jumlah uang jajan yang diterima, melainkan sesuai dengan tahapan usia.

Sesuaikan dengan Kebutuhan

Nominal pemberian uang jajan anak juga tergantung dari kebutuhan mereka. Hitunglah berapa pengeluaran rata – rata yang dihabiskan anak setiap harinya. Buatlah daftar untuk apa saja uang jajan anak sekiranya akan digunakan. Nominal uang jajan yang diberikan ke anak juga dapat tergantung dari tingkat pendidikan mereka karena tentu saja uang jajan untuk anak Anda yang SMP berbeda dengan anak Anda yang sudah kuliah. Kebutuhan lain seperti ongkos dan jarak antara rumah dan sekolah juga perlu dipertimbangkan. Selain itu, Anda juga harus memerhatikan kegiatan lain yang diikuti anak Anda seperti ekstrakulikuler atau bimbel (bimbingan belajar). Jika anak Anda sudah berada di tingkat SMA, biasanya ada kegiatan lain yang suka dilakukan seperti pergi dengan teman dan membeli barang yang ia sukai.

Diskusikan Uang Saku dengan Anak

Anda dapat mendiskusikan uang jajan dengan anak Anda yang sudah beranjak remaja. Anda dapat menanyakan berapa ongkos dari rumah ke sekolah dan harga makanan di kantin. Selain itu, ajak anak Anda berdiskusi mengenai kebutuhan lain, misalnya apa yang ingin ia penuhi setiap minggu atau bulannya seperti pergi dengan teman atau menonton bioskop. Teknis waktu pembagian uang jajan juga dapat Anda diskusikan dengan anak Anda, untuk mencari tahu apakah mereka menginginkan per minggu atau pun per bulan. Bahas pula bagaimana cara mengelola uang jajan dengan baik agar mereka dapat mengatur keuangan sendiri dan tidak boros dalam menggunakan uang jajan. Uang jajan memang merupakan hak sepenuhnya milik anak Anda, namun bukan berarti Anda tidak mempunyai hak untuk memberikan masukan mengenai pengaturan uang.

Berikan Syarat Jika Anak ingin Menambah Uang Jajan

Jika anak Anda sudah kehabisan uang dan meminta tambahan uang jajan, Anda perlu mengajak anak Anda berdiskusi untuk menentukan cara bagaimana mereka bisa menambah uang jajannya. Namun, Anda harus mengetahui dulu alasan mengapa mereka telah menghabiskan uang jajan sebelum waktunya. Bisa saja uang jajan mereka cepat habis karena untuk membeli keperluan sekolah atau pun ada keperluan mendadak. Anda dapat membuat kesepakatan bersama anak Anda, bagaimana cara mereka bisa menambah uang jajan seperti misalnya membantu pekerjaan rumah atau belajar lebih giat dan mendapat nilai bagus. Uang jajan tambahan bagus untuk diberikan sebagai motivasi anak agar berbuat baik. Namun, Anda juga sebaiknya tidak terbiasa memberikan uang tambahan jika mereka tidak bisa memberikan alasan yang jelas mengapa uang jajan mereka habis.

Arahkan Anak Anda Cara Mencapai Keinginan

Jika anak Anda mempunyai keinginan untuk membeli suatu barang yang ia suka, arahkan anak Anda untuk menggapainya. Contohnya saja jika ia ingin membeli gadget baru, jangan terburu – buru mengikuti kemauannya dan ajarkan dahulu anak Anda untuk menabung. Ajarkan anak mengelola uang jajannya dengan cara menabung di bank atau pun di satu celengan. Anda dapat membuatkan tabungan anak di bank agar mereka juga mulai belajar untuk mengatur keuangannya sendiri.

Mulailah mengatur uang jajan anak Anda dengan cara yang sederhana. Anda dapat melihat kemampuan anak Anda dalam mengelola uang jajan untuk tahu apakah mereka sudah mampu mengatur uang jajan dengan bertanggung jawab atau belum. Tidak ada salahnya untuk mempercayakan mereka mengatur sendiri uang jajannya. Hal tersebut akan mengajarkan anak Anda untuk lebih dewasa mengatur keuangan dan juga memudahkan Anda sendiri.


amalan international merupakan perusahaan manajemen utang berbasis teknologi pertama di Indonesia yang tercatat di OJK. amalan bekerja untuk peminjam dan bekerja sama mencari solusi terbaik dan terjangkau dengan pemberi pinjaman. Program manajemen utang amalan memanfaatkan teknologi dan data yang sah agar klien amalan bisa keluar dari jerat utang dengan lebih cepat, membayar bunga dan penalti yang lebih rendah. Selain program manajemen utang, amalan juga memiliki solusi refinancing yang mengganti utang lama yang memberatkan menjadi utang baru yang lebih ringan. Kantor amalan indonesia didirikan di Jakarta pada tahun 2015 dan telah berhasil membangun tim yang terdiri dari ahli restrukturisasi dan ahli IT dengan pengalaman puluhan tahun. Sejak Juli 2016, amalan indonesia menjadi perusahaan pertama di Asia yang mendapatkan akreditasi dari International Association of Professional Debt Arbitrators (IAPDA).

Ajarkan Anak Mengelola Keuangan dengan 6 Cara Ini

Saat mulai mengatur ulang keuangan rumah tangga, ada baiknya untuk melibatkan tanggungjawab seluruh anggota keluarga, termasuk di antaranya adalah anak-anak. Tentu saja mereka tidak memiliki kewajiban untuk meningkatkan pendapatkan keluarga, namun Anda bisa melibatkan anak-anak dalam mengelola uang jajan mereka sehari-hari. Hal seperti ini sudah harus ditanamkan sejak dini, agar sang buah hati menjadi lebih bertanggungjawab menggunakan uang, dan membantu keluarga agar tidak boros. Berikut adalah enam cara yang bisa Anda lakukan dalam mengajarkan anak mengelola keuangan.

Ajarkan Anak tentang Perbedaan Keinginan dan Kebutuhan 

Saat akan mulai mengajarkan anak mengelola keuangan, mulailah dengan memberikan pemahaman tentang perbedaan antara keinginan dan kebutuhan. Dari sini anak bisa mulai diajarkan bagaimana cara memprioritaskan barang yang hendak dibeli. Cobalah ajak anak berdiskusi, bagaimana jika seandainya keluarga Anda menghabiskan seluruh uang untuk membeli mainan kesukaannya, namun dampaknya tidak ada lagi sisa uang untuk membeli makanan. Apakah mereka akan tetap memilih mainan tersebut atau lebih memilih mengalokasikan kepada makanan? Jelaskan juga apa saja masing-masing dampaknya.

Berikan juga pertanyaan kasus lainnya, bagaimana jika uang keluarga dihabiskan untuk selalu membeli makanan cepat saji yang menjadi kesukaan mereka, namun tanpa memakan makanan bernutrisi seperti buah dan sayur-sayuran. Perlukah membeli makanan cepat saji, minum bersoda, atau sebenarnya sayur dan air mineral saja sudah cukup? Pertanyaan-pertanyaan sejenis ini dapat membantu anak untuk berpikir kritis dan lebih memahami perbedaan keduanya.

Berikan Uang Jajan Mingguan dan Biarkan Anak Mengelolanya Sendiri

Untuk memberikan tanggung jawab yang lebih besar, Anda bisa memulai mengaplikasikan cara mengelola keuangan sejak usia Sekolah Dasar. Berikan uang jajan mingguan untuk anak, dan biarkan ia mengatur keuangannya sendiri. Saat memberikan tanggung jawab yang besar, jangan lupa untuk mengajarkan anak merencanakan pengeluarannya terlebih dulu. Ajarkan untuk membelanjakan uang dengan bijak, sesuai dengan konsep keinginan dan kebutuhan.

Tentu saja, untuk membantu anak dalam menghemat Anda juga bisa menyertakan bekal setiap ia ke sekolah, jadi Anda juga bisa menekan pengeluaran uang jajan anak menjadi lebih kecil karena ia tidak perlu jajan setiap hari. Naikkan nominal uang jajan setiap tahun, untuk memudahkan dalam mengatur periode, Anda bisa menaikkan uang jajan setiap tahun ajaran baru dimulai atau setiap hari ulang tahun anak tiba. 

Ajarkan Anak Menabung

Jika anak sudah memiliki pemahaman yang cukup baik tentang keinginan dan kebutuhan, biasanya akan ada uang yang tersisa dalam jumlah banyak. Di saat ini, mulai ajarkan anak untuk menabung. Anda bisa memberikan anak sebuah celengan untuk menabung uang dalam nominal kecil. Di sisi lain, ada bisa mengajak anak untuk membuka sebuah rekening tabungan di bank. Hal ini akan memberikan anak rasa bangga karena sudah dipercaya untuk mengelola uang dalam jumlah yang lebih besar. Tidak lupa, berikan informasi terkini tentang uang yang mereka kumpulkan, dan tanyakan juga untuk apa alokasi uang yang mereka ditabung. Bantu mereka untuk membuat alokasi dana yang lebih bijak agar tidak melakukan pemborosan setelah memiliki uang dalam jumlah banyak. 

Di sisi lain, menabung juga bisa mengajarkan anak untuk lebih bersabar, bahwa tidak semua benda yang mereka inginkan bisa langsung didapatkan secara instan. Didik mereka bahwa seringkali mereka harus menunggu sampai uang terkumpul, atau bahkan melakukan kerja keras agar barang yang diinginkan bisa terbeli. Tidak lupa, beri tahu mereka bahwa jika memang semua barang memang benar-benar diperlukan, maka memang layak ditunggu. 

Berikan Uang Jajan Tambahan Setiap Mereka Membantu

Berikan anak kesempatan untuk mendulang uang lebih setiap mereka melakukan aktivitas yang membantu. Misalnya, saat ini anak Anda ingin membeli mainan kesukaannya. Lihat lagi apakah anak Anda sudah cukup bertanggungjawab dalam mengelola uang, lalu putuskan apakah ia layak atau tidak untuk diberikan uang tambahan agar bisa membeli mainan baru. Jika memang sudah mengelola keuangan dengan cukup bertanggungjawab, tanyakan berapa jumlah uang yang mereka miliki saat ini, dan kira-kira berapa lama waktu yang diperlukan untuk membeli barang tersebut. Anggap saja mainan yang dibeli seharga Rp200.000,- dan saat ini ia sudah memiliki Rp50.000,- Berarti mereka mereka masih membutuhkan Rp150.000,- lagi, bantu mereka dengan mengatur target selama tiga minggu. Berikan Rp50.000,- setiap minggunya setelah mereka berhasil membantu Anda dalam menyelesaikan pekerjaan rumah tangga, misalnya mencabut rumput, mencuci piring setelah makan malam, merapikan kamar, dll. 

Hati-hati saat akan membangun sistem ini, jangan sampai pola pikir anak jadi berubah dan berpikir bahwa setiap kali membantu mereka layak untuk mendapatkan hadiah. Untuk menghindarinya, lakukan sistem seperti ini sesekali saja.

Libatkan Anak Saat Anda dan Keluarga Sedang Berbelanja

Saat akan mengajarkan anak cara mengelola uang, biarkan mereka benar-benar terlibat secara langsung dalam praktik. Salah satu contoh aktivitas yang bisa Anda lakukan adalah dengan membiarkan mereka berpartisipasi saat belanja bulanan ke supermarket. Ajarkan anak bahwa memangkas pengeluaran bisa dilakukan dari hal yang paling sederhana. Biarkan mereka ikut melakukan perbandingan harga dan kualitas. Misalnya, saat akan membeli gula pasir, berikan edukasi bahwa tidak ada salahnya menggunakan merk supermarket dibanding harus membeli merk dagang yang sudah terkenal di media, sebab kualitas biasanya tidak jauh berbeda namun harga yang didapatkan bisa lebih murah. Biarkan anak lebih sering terlibat dalam pembelanjaan barang, agar mereka tahu persis bagaimana praktik mengelola uang dengan lebih hemat. 

Sebelum Mengajarkan Anak Mengelola Keuangan, Benahi Cara Anda Terlebih Dahulu

Bukan rahasia lagi, bahwa anak-anak biasanya selalu mencontoh apa yang dilakukan oleh orangtuanya. Mak dari itu, cara terbaik adalah menjadi contoh yang baik bagi anak Anda. Jangan terlalu sering berbelanja, apalagi mudah tergiur dengan diskon. Semakin tinggi frekuensi belanja yang Anda lakukan, maka bisa berdampak pada pola pikir si buah hati. Ia akan melihat bahwa berbelanja sering-sering adalah hal lumrah, yang penting bisa mendapatkan barang yang kita inginkan. Kurangi kebiasaan buruk seperti ini, karena tidak ada gunanya mengajarkan teori kepada anak jika pada praktiknya Anda sendiri yang sering boros. 


amalan international merupakan perusahaan manajemen utang berbasis teknologi pertama di Indonesia yang tercatat di OJK. amalan bekerja untuk peminjam dan bekerja sama mencari solusi terbaik dan terjangkau dengan pemberi pinjaman. Program manajemen utang amalan memanfaatkan teknologi dan data yang sah agar klien amalan bisa keluar dari jerat utang dengan lebih cepat, membayar bunga dan penalti yang lebih rendah. Selain program manajemen utang, amalan juga memiliki solusi refinancing yang mengganti utang lama yang memberatkan menjadi utang baru yang lebih ringan. Kantor amalan indonesia didirikan di Jakarta pada tahun 2015 dan telah berhasil membangun tim yang terdiri dari ahli restrukturisasi dan ahli IT dengan pengalaman puluhan tahun. Sejak Juli 2016, amalan indonesia menjadi perusahaan pertama di Asia yang mendapatkan akreditasi dari International Association of Professional Debt Arbitrators (IAPDA).