Banyaknya jenis utang yang menjadi masalah masyarakat di Indonesia membuat amalan tidak berhenti untuk meluncurkan produk baru, yang diharapkan dapat membantu menjadi jalan keluar. Salah satunya adalah masalah KPR (Kredit Pemilikan Rumah). Besarnya nominal cicilan jenis ini memang tidak main-main, sehingga kerap kali dapat memberatkan jika memang tidak diperhitungkan secara seksama atau jika mendapatkan masalah secara mendadak.
Berikut adalah informasi singkat mengenai produk KPR Refinancing amalan, selamat membaca, semoga dapat membantu permasalahan Anda!
Apa Itu KPR Refinancing?
Refinancing adalah langkah menggunakan pinjaman baru untuk melunasi utang yang lama, hanya saja pinjaman yang baru ini memiliki ketentuan yang lebih meringankan dibanding utang yang lama, misalnya bunga yang lebih rendah. Biasanya dengan melakukan refinancing, bunga bisa lebih rendah dan cicilan per bulan bisa lebih rendah. Terlebih dari itu, Anda juga bisa mendapatkan uang tunai pada jenis-jenis tertentu.
Khusus untuk KPR Refinancing, program ini memang dikhususkan untuk Anda yang merasa kesulitan menyelesaikan utang KPR yang sudah berjalan. Dengan program ini, Anda bisa “memindahkan” sisa angsuran KPR di bank lama ke lembaga keuangan/bank yang baru. Artinya, bank yang baru akan langsung melunasi angsuran di bank lama, dan Anda tinggal mencicil sisa angsuran tersebut di tempat baru dengan bunga yang lebih rendah.
Keuntungan KPR Refinancing
Ada beberapa keuntungan KPR refinancing yang tentunya bisa dimanfaatkan. Keuntungan yang utama adalah Anda bisa memindahkan sisa cicilan ke pihak lain dengan bunga yang lebih rendah.
Dengan bunga yang lebih rendah, artinya Anda pun juga memiliki cicilan yang lebih rendah juga, di saat seperti ini Anda pun bisa memanfaatkan kesempatan dengan menghemat lebih banyak lagi. Sisa uang yang berhasil dihemat tentunya bisa ditabung dan dimanfaatkan untuk pengeluaran lain yang juga membutuhkan.
Oh ya, kelebihan lain dari KPR Refinancing adalah Anda bisa mendapatkan dana segar. Maksudnya? Ya, ada jenis KPR Refinancing yang memungkinkan Anda untuk memindahkan sekaligus mengajukan pinjaman tambahan, yang bisa dimanfaatkan untuk berbagai macam kebutuhan lain.
Risiko KPR Refinancing
Ada keuntungan, tentunya ada juga risiko yang harus ditanggung. Berbicara tentang KPR Refinancing, ada juga kekurangan yang wajib diperhatikan. Saat berencana untuk mengikuti KPR Refinancing, sebaiknya perhatikan kontrak yang sudah berlangsung dengan bank yang menerbitkan kredit pemilikan rumah Anda. Apakah ada sistem penalti yang akan dikenakan terhadap nasabah yang bersangkutan?
Biasanya penalti muncul dalam nominal yang tidak kecil, sehingga hal tersebut juga perlu diperhatikan bagi debitur. Namun begitu, hal ini tidak bisa disama-ratakan ya. Setiap bank memiliki ketentuan yang berbeda mengenai perhitungan penalti.
KPR Refinancing amalan
Syarat KPR Refinancing amalan
Misalnya, Anda memiliki KPR yang sudah berjalan lancar selama sepuluh bulan, namun mulai merasa berat untuk membayar. Apakah bisa?
Tentu saja belum bisa, namun Anda dapat menggunakan waktu ini untuk mulai mempertimbangkan program KPR Refinancing, agar nantinya di bulan ke-tigabelas Anda bisa langsung mengikuti program KPR Refinancing.
Jenis KPR Refinancing amalan
Kini amalan bekerja sama dengan CIMB Niaga untuk melakukan KPR Refinancing. Langkah tersebut dirasa cukup tepat mengingat kapabilitas CIMB Niaga di bidang perbankan. Bersama dengan CIMB Niaga, amalan meluncurkan dua jenis program KPR Refinancing untuk membantu Anda yang memiliki masalah KPR yang mulai memberatkan:
Anda bisa melakukan take over atas KPR yang sudah berjalan, lalu menambahkan nominal pinjaman lagi. Artinya, Anda bisa mendapatkan dana segar yang bisa dipakai untuk berbagai kebutuhan lainnya, misalnya membayar biaya penalti. Besarnya nominal pinjaman yang bisa didapatkan biasanya akan disesuaikan melalui tahap penilaian dari CIMB Niaga.
Simulasi: Budi memiliki KPR sebesar Rp500.000.000,- ke Bank XYZ dengan tenor 5 (lima) tahun. Cicilan tersebut sudah dibayarkan secara lancar selama 2 (dua) tahun dengan nominal Rp200.000.000,- Namun, memasuki tahun ketiga Budi mulai merasa berat untuk membayar. Dengan mengikuti program dari amalan, Budi berencana untuk melakukan KPR Refinancing seluruh sisa KPR yang masih berjalan, yaitu Rp300.000.000,-
Akhirnya, Budi mengikuti program KPR Refinancing amalan. Namun, setelah melalui proses penghitungan, ternyata Budi dikenakan penalti oleh Bank XYZ akibat melunasi pembayaran KPR lebih cepat, dan harus membayar penalti sebesar Rp20.000.000,-
Sayangnya, saat ini Budi tidak memiliki dana yang cukup untuk membayar dana tersebut. Maka dari itu, Budi melakukan top up ke CIMB Niaga sebesar Rp100.000.000,-
Artinya, CIMB Niaga akan melunasi seluruh sisa KPR sebesar Rp300.000.000,- ke Bank XYZ, lalu akan memberikan dana segar sebesar Rp80.000.000,- (uang akan otomatis terpotong Rp20.000.000,- karena digunakan untuk membayar penalti ke Bank XYZ). Selebihnya, Budi bertanggungjawab untuk melunasi sisa KPR ke CIMB Niaga.