Ketika seorang teman atau kerabat ingin pinjam nama Anda untuk mengajukan kredit, mungkin Anda merasa sungkan untuk menolak. Mungkin Anda juga berpikir hal itu adalah bantuan alternatif yang bisa Anda berikan karena Anda tidak punya cukup uang untuk dipinjamkan.
Namun, sebelum Anda meminjamkan nama untuk pengajuan kredit teman atau kerabat, pastikan Anda sudah mengetahui risiko yang mungkin Anda hadapi.
Apa yang dimaksud dengan meminjamkan nama untuk kredit?
Meminjamkan nama untuk kredit berarti identitas serta informasi keuangan dan kredit Anda Anda dipakai orang lain untuk mengajukan kredit. Termasuk di antaranya adalah KTP & foto diri, agunan atas nama Anda, alamat tempat tinggal, nama & alamat kantor, nomor handphone, kontak darurat, slip gaji, dan riwayat kredit.
Hal ini berarti Anda bertanggung jawab secara hukum atas kredit tersebut apabila terjadi sesuatu yang tidak diharapkan. Jadi, teman atau kerabat Anda yang menerima kredit tersebut tetapi Anda yang bertanggung jawab.
Mengapa orang perlu pinjam nama untuk kredit?
Kebanyakan orang meminjam nama untuk kredit karena nama mereka sendiri tidak memenuhi syarat untuk mendapatkan pinjaman. Biasanya, penyebabnya adalah riwayat kredit yang kurang baik, minim atau tidak punya penghasilan, rasio utang terhadap pendapatan (DTI / debt-to-income) yang tinggi, tidak memiliki agunan yang nilainya cukup, dll.
Jadi, orang tersebut harus mencari bantuan dari orang lain dengan profil keuangan dan riwayat kredit yang lebih baik.
Risiko meminjamkan nama untuk kredit orang lain
Meminjamkan nama untuk pengajuan kredit orang lain mempunyai berbagai risiko yang perlu Anda pertimbangkan secara matang.
1. Anda bertanggung jawab secara hukum atas kredit tersebut
Apabila teman atau kerabat Anda terlambat membayar angsuran, maka pihak kreditur dan debt collector akan menagih kepada Anda dan kontak darurat Anda. Selain itu, riwayat kredit Anda juga menjadi kurang baik.
Apabila terjadi gagal bayar, maka agunan atas nama Anda dapat disita/ditarik. Riwayat kredit Anda juga menjadi semakin buruk.
Tapi jika Anda memang berniat untuk membantu dan merelakan nama Anda dipinjam, maka pastikan Anda dapat menalangi pembayaran jika terjadi keterlambatan atau gagal bayar.
2. Kredit tersebut muncul di riwayat kredit Anda
Karena menggunakan identitas Anda, maka utang tersebut akan muncul di riwayat kredit Anda seolah-olah Anda sendiri yang mengajukan pinjaman. Hal ini dapat mempengaruhi peluang Anda mendapatkan pinjaman untuk kebutuhan Anda sendiri. Sebabnya, mengajukan pinjaman baru sewaktu masih ada pinjaman berjalan meningkatkan rasio utang terhadap pendapatan (DTI).
Ini adalah faktor kunci bagi kreditur dalam mengevaluasi apakah mereka akan menyetujui pengajuan kredit atau tidak.
3. Mustahil mengalihkan pinjaman
Jika terjadi masalah terkait pinjaman, seperti terlambat atau gagal bayar, penyitaan atau penarikan agunan, maka mustahil bagi Anda untuk mengalihkan pinjaman tersebut.
Anda bisa saja bercerita panjang lebar kepada kreditur bagaimana Anda meminjamkan nama untuk dipakai, dan meminta kreditur untuk mengalihkan pinjaman tersebut kepada teman atau kerabat Anda yang merupakan peminjam sebenarnya. Tetapi kreditur hanya akan berpatok pada kontrak dan perjanjian kredit yang sudah Anda tanda tangani atas nama Anda sendiri.
4. Menambah masalah keuangan
Mungkin awalnya teman atau kerabat Anda melakukan pembayaran dengan baik dan tepat waktu. Namun, kondisi finansial seseorang dapat berubah kapan saja; misalnya usaha bangkrut, terkena PHK, anggota keluarga sakit keras atau meninggal dunia, dll. Dengan demikian, masalah keuangan yang tadinya bukan masalah Anda, kini menjadi tanggung jawab Anda.
Bahkan dalam kondisi terbaik pun, sifat hubungan Anda dengan si peminjam akan berubah dari yang tadinya setara menjadi lebih rendah. Anda menjadi terikat dengan orang tersebut, dan baik/buruknya riwayat kredit Anda bergantung pada lunas/tidaknya kredit yang diajukan atas nama Anda.
Jadi sebelum meminjamkan nama Anda untuk pengajuan kredit, pastikan teman atau kerabat Anda punya kesadaran untuk membayar angsuran. Jangan sampai Anda yang jungkir-balik bayar tagihan, tapi teman Anda bersantai liburan dan jalan-jalan.
Apa yang harus dilakukan jika teman ingin pinjam nama untuk kredit?
1. Siap dengan risiko
Apabila setelah mengetahui berbagai risiko di atas Anda tetap ingin membantu teman atau kerabat, maka Anda harus siap dengan dana cadangan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Sebaiknya Anda juga berdiskusi dengan anggota keluarga terlebih dahulu.
2. Kepemilikan sebaiknya atas nama Anda
Kepemilikan dan tanggung jawab kredit adalah 2 hal yang berbeda. Hal ini krusial untuk kredit dengan agunan, seperti KPR atau kredit kendaraan bermotor. Jadi, jika Anda tetap ingin membantu teman atau kerabat, sebaiknya nama yang tertera di SHM, BPKB, dan STNK adalah nama Anda. Ini akan mempermudah Anda mengambil alih kendaraan atau rumah yang dipakai jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Setelah kredit tersebut lunas, baru Anda urus untuk balik nama.
3. Tolak dengan baik-baik
Apabila Anda tidak ingin risiko-risiko di atas terjadi, maka sampaikan penolakan Anda dengan baik-baik. Beritahu risiko yang mungkin Anda hadapi dan jangan termakan dengan janji-janji manis bahwa orang tersebut akan dapat melunasi. Realita bahwa dia tidak dipercaya kreditur untuk pengajuan atas namanya sendiri sudah cukup menjadi bukti bahwa kemungkinan besar dia tidak akan sanggup melunasi kreditnya.
4. Berikan alternatif
Jika Anda tidak ingin meminjamkan nama untuk pengajuan kredit dan tidak punya uang tunai yang cukup untuk dipinjamkan, maka Anda bisa mengarahkan teman atau kerabat Anda untuk menyelesaikan masalah utangnya terlebih dahulu bersama amalan.
Seperti yang sempat dibahas di atas, orang meminjam nama Anda karena namanya sendiri mungkin ditolak saat mengajukan kredit. Biasanya, penyebab penolakan kredit adalah riwayat kredit yang buruk, rasio utang terhadap pendapatan (DTI / debt-to-income) yang tinggi, serta adanya pinjaman yang masih berjalan dan belum lunas.
Penutup
amalan adalah satu-satunya perusahaan manajemen utang di Indonesia yang tercatat di OJK. Sejak 2015, kami sudah membantu ribuan orang yang terlilit utang dengan total utang lebih dari Rp60 milyar. Secara profesional kami dapat membantu meringankan beban utang agar klien dapat melunasi utangnya dengan lebih cepat, mudah, dan hemat. Normalnya, klien kami mendapatkan diskon 50% untuk penyelesaian utang.
Selain keringanan utang, amalan juga mempunyai berbagai layanan top lainnya, seperti pengecekan dan koreksi SLIK (riwayat kredit), perlindungan dari penagihan debt collector tak beretika, serta dukungan profesional selama proses penyelesaian utang berlangsung.
Setelah menyelesaikan masalah utang bersama amalan, maka riwayat kredit teman atau kerabat Anda akan pelan-pelan membaik sehingga bisa mengajukan kredit atas namanya sendiri.