Tidak terasa kita sudah memasuki bulan suci Ramadan. Tahun ini adalah pertama kalinya kita bisa ikut dalam berbagai kegiatan Ramadan tanpa pembatasan ataupun protokol kesehatan COVID-19. Di satu sisi, ini adalah hal yang sangat positif. Tapi di sisi lain, hal ini juga dapat menyebabkan kita mengeluarkan dana lebih banyak dari Ramadan di tahun sebelumnya. Berikut adalah tips keuangan di bulan Ramadan agar Anda terhindar dari utang.

1. Rencanakan pengeluaran Anda

Meskipun bulan puasa adalah bulan di mana kita menahan lapar dan haus, tapi menurut sebuah studi, 83% keluarga di negara-negara berpenduduk mayoritas Muslim mengonsumsi makanan lebih banyak. Biaya yang dikeluarkan hanya untuk makan naik 50-100%. Hal ini belum ditambah lagi dengan tradisi orang Indonesia yang berbelanja pakaian dan barang-barang rumah tangga di bulan Ramadan. Maka dari itu, perencanaan keuangan menjadi sangat penting dan akan sangat membantu kita menghindari pengeluaran yang berlebihan.

Tips nomor 1 untuk keuangan di bulan Ramadan adalah membuat daftar pembayaran yang wajib Anda lakukan di bulan Ramadan. Beberapa contohnya adalah zakat fitrah, zakat mal, pelunasan utang, dan sedekah.

Jangan buat daftar belanja sebelum membuat daftar kewajiban pembayaran ini. Setelah itu, simpan uang tersebut di rekening berbeda dari yang biasanya Anda pakai untuk menarik ATM atau berbelanja. Dan ketika sudah tiba harinya untuk membayar kewajiban tersebut, segera lunasi dulu kewajiban Anda. Jangan biasakan mengambil sepeser pun uang dari kebutuhan pembayaran kewajiban ini, apalagi untuk keperluan belanja.

Setelah membuat daftar kewajiban pembayaran, hitung berapa banyak yang dapat Anda sisihkan untuk dibelanjakan. Di sini, Anda juga harus membuat daftar belanja agar tidak sedikit-sedikit kalap ketika melihat diskon atau barang menarik.

Buatlah daftar belanjaan yang memang Anda butuhkan untuk bulan Ramadan. Saat membuat daftar ini, Anda mungkin tergoda untuk mengubah nominal pengeluaran di daftar kewajiban pembayaran agar Anda punya dana lebih banyak untuk dibelanjakan.

Tapi jangan lakukan hal itu!  Lebih baik, tinjau kembali daftar belanja Anda untuk melihat apakah ada pengeluaran yang bisa dikurangi. Jika merasa semuanya dibutuhkan dan ternyata overbudget, maka carilah cara untuk mendapatkan penghasilan tambahan selama bulan Ramadan. Jangan sekalipun mengutak-atik nominal yang sudah Anda rencanakan untuk pembayaran kewajiban.

Selain itu, catatlah pengeluaran Anda setiap minggu untuk memastikan Anda tetap berada di jalur yang sesuai dengan anggaran.

2. Jangan bersaing untuk gengsi

Setelah Anda memiliki anggaran, apa yang perlu Anda ingat saat berbelanja? Jangan bersaing dengan orang lain hanya untuk gengsi. Media sosial dan tekanan dari teman-teman, kerabat, dan keluarga dapat membuat Anda merasa harus mengeluarkan uang lebih banyak dari yang seharusnya demi menjaga gengsi.

Jika ada kerabat yang berpose dengan baju lebaran, atau teman-teman Anda membeli gadget terbaru, maka jangan merasa tertekan untuk mengikuti mereka. Buka lagi daftar belanjaan Anda dan lihat apakah barang-barang yang mereka pamerkan ada di daftar tersebut.

Jika tidak ada, maka jangan paksakan diri. Tapi jika ada, carilah diskon terbaik untuk barang-barang tersebut agar pengeluaran Anda tetap sesuai jalur, atau justru lebih hemat. Industri retail, UMKM, dan online shop biasanya menawarkan promo besar selama bulan Ramadan.

3. Jangan mengambil utang baru

Tips berikutnya untuk keuangan di bulan Ramadan adalah tidak mengambil utang baru. Demi belanja Ramadan, sebagian dari kita mungkin akan mencari cara yang paling mudah untuk menambah pengeluaran. Cara tersebut adalah mengambil utang. Anda bisa mendapatkan dana segar tanpa perlu capek-capek bekerja sampingan. Apalagi jika Anda mempunyai kartu kredit, Anda mungkin tergoda untuk menghabiskan limitnya.

Atau jika Anda punya rawatan aplikasi pinjol, Anda mungkin juga terbersit untuk mengambil pinjaman secara penuh.

Tapi ingat, konsekuensi dari utang adalah Anda harus membayar lebih banyak dari yang Anda pinjam. Hati-hati untuk tidak mudah tergoda dengan iming-iming bunga rendah, karena biasanya di balik itu ada biaya-biaya tersembunyi yang cukup besar jika dijumlahkan semuanya. Jadi, lebih baik Anda menghindari potensi masalah akibat utang dalam jangka panjang. Terutama lagi jika Anda masih punya utang berjalan atau tertunggak.

4. Hindari godaan pay later

Dewasa ini, ada banyak sekali skema pay later dari berbagai aplikasi belanja dan keuangan. Dengan skema BNPL (Buy Now Pay Later), Anda bisa memiliki barang impian tanpa harus membayar saat itu juga.

Tetapi pada dasarnya, skema ini sama dengan utang. Pay later juga mewajibkan Anda untuk membayar biaya khusus (biasanya aplikasi-aplikasi tersebut menghindari kata “bunga” agar tidak terkesan sama dengan pinjol), sehingga Anda membayar lebih banyak daripada yang Anda belanjakan.

Jika Anda mempunyai berbagai aplikasi belanja dan keuangan yang mempunyai fitur pay later, lebih baik matikan notifikasinya untuk menghindari godaan. Ingat, di bulan puasa ini kita tidak hanya menahan rasa lapar dan haus, tapi juga menahan godaan-godaan untuk membelanjakan uang lebih banyak dari yang seharusnya. Lebih baik Anda belanja secara tunai apabila barang tersebut memang ada dalam daftar belanja Anda.

Setelah lebih dari dua tahun terbatas dengan protokol kesehatan dan rasa cemas, banyak dari kita ingin merayakan Ramadan dengan cara yang lebih meriah. Tapi, ingatlah untuk selalu melacak pengeluaran Anda agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari. Perayaan yang sederhana tidak akan mengurangi kegembiraan Anda dalam menghabiskan waktu bersama teman, kerabat, dan keluarga tercinta.

Share This