Kasus pembobolan kartu kredit sering terjadi dan selalu merugikan korbannya. Bagaimana tidak? Tiba-tiba saja muncul sejumlah transaksi yang tidak pernah Anda lakukan ke dalam tagihan kartu kredit Anda. Seluruh transaksi tersebut terkesan legal karena menggunakan identitas yang sesuai dengan data di dalam kartu kredit Anda. Untuk mengatasi hal ini, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menghindari pencurian data kartu kredit.
Lindungi Data pada Kartu Kredit Anda
Kartu kredit merupakan benda penting yang wajib Anda lindungi kerahasiaannya. Ada beberapa data penting yang wajib dilindungi misalnya:
- Nomor kartu kredit
- Nama yang tertera di kartu kredit
- Masa berlaku kartu kredit
- Kode CVV yang terdapat di kartu kredit Anda. CVV adalah 3 atau 4 digit kode yang terdapat di balik kartu kredit. Kode ini berfungsi bagi orang yang ingin melakukan transaksi online, dan fungsinya untuk memverifikasi bahwa Anda sendiri yang melakukan transaksi.
Kode CVV ini bisa dibilang sebagai data yang paling penting dan wajib dilindungi. Maka dari itu, tutuplah kode CVV Anda, serta jangan pernah memfotokopi bagian belakang kartu kredit Anda. Jika perlu, tutuplah bagian kode CVV tersebut. Jika Anda merasa kesulitan untuk menghapal kode tersebut, simpanlah kartu kredit di tempat yang aman agar jangan sampai data-datanya tersebar dan berpeluang untuk dijadikan sasaran oleh oknum yang tidak bertanggungjawab.
Selalu Berbelanja Online di Situs yang Terpercaya
Salah satu potensi pencurian data kartu kredit yang sering terjadi adalah saat berbelanja online dan melakukan pembayaran dengan kartu kredit. Biasanya data yang terekam oleh situs-situs tersebut bisa digunakan oleh oknum tidak bertanggungjawab dan digunakan untuk berbelanja di situs lainnya. Maka dari itu, sebelum memutuskan untuk berbelanja online dan melakukan pembayaran dengan kartu kredit, pastikan situs tersebut untuk memiliki ketentuan berikut:
- Berbelanjalah di Situs yang Domain-nya Sudah Terpercaya
Jangan lupa untuk mengecek keamanan dan keaslian situs untuk memastikan domain yang Anda masukkan memang betul-betul alamat situs (bukan situs tiruan). Anda dapat melakukan riset singkat dengan mengeceknya melalui Google. Biasanya halaman pertama dari mesin pencari dapat memberikan info mengenai testimoni orang-orang yang pernah berbelanja dan bagaimana keamanan belanja di situs tersebut. - Pastikan Situs Belanja Memiliki Logo Verifikasi dari Penerbit Kartu Kredit
Situs yang terpercaya biasanya dilengkapi dengan logo “Verified by Visa” dan “MasterCard SecureCode”, kedua hal ini menandakan bahwa Anda bisa dengan aman melakukan transaksi dengan kartu kredit. - Memiliki 3D Secure Page dan Halaman yang Terenkripsi
Saat sudah mulai memasuki halaman pembayaran, biasanya memiliki 3D secure page, Anda dapat melihat gambar gembok di baris status (status bar) browser. Pastikan situs tersebut memiliki hal tersebut sebelum mulai memasukkan informasi pribadi dan data kartu kredit. Selain itu, biasanya alamat situs akan otomatis berubah dari http:// menjadi shttp:// atau https:// hal ini akan memastikan bahwa informasi pembayaran Anda telah dienkripsi dan lebih aman. - Menerima Notifikasi OTP dari Bank Penerbit
Saat akan melakukan pembayaran, biasanya bank penerbit kartu kredit akan mengirimkan OTP / One True Pairing. OTP adalah notifikasi yang dikirimkan saat Anda melakukan transaksi, notifikasi tersebut dikirimkan biasanya melalui SMS atau email. Jika memang SMS tersebut sudah masuk dan transaksi Anda sudah betul, maka Anda akan otomatis dikirim ke halaman situs baru dan akan mendapatkan notifikasi pembayaran yang sukses.
Selalu Catat Setiap Transaksi yang Anda Lakukan
Untuk menghindari pembobolan kartu kredit, jangan lupa untuk selalu mencatat setiap transaksi yang telah Anda lakukan. Catatlah informasi penting seperti nominal total belanja, tanggal dan jam transaksi, serta nama situs tempat Anda belanja. Hal ini berfungsi agar Anda dapat mencocokkan data saat tagihan kartu kredit datang. Hal ini juga bisa dijadikan pengingat agar Anda bisa mengira-ngira kira-kira di situs mana data Anda tercuri.
Lakukan Pembayaran Sendiri Saat Melakukan Transaksi di Restoran
Salah satu kasus pembobolan kartu kredit adalah saat sedang melakukan tansaksi di restoran. Sebagai pelanggan, biasanya kita cenderung malas untuk meja kasir, sehingga opsi yang dilakukan adalah dengan memanggil pelayan untuk mengantarkan tagihan ke meja. Saat meletakkan kartu kredit dan membiarkan pelayan untuk memegang kartu kredit Anda sebetulnya Anda punya peluang untuk menjadi korban pencurian data kartu kredit. Tidak sedikit kejadian kartu kredit Anda dipakai oleh oknum pelayan atau kasir yang tidak bertanggungjawab. Data kartu kredit Anda bisa saja dicuri oleh oknum tersebut, dan digunakan untuk transaksi online. Biasanya mereka mencatat nama dan nomor pemilik kartu, serta data rahasia lainnya seperti CVV dan tanggal kedaluwarsa. Maka dari itu, ada baiknya jika Anda sendiri yang langsung ke meja kasir. Gunakan pin saat melakukan transaksi untuk menambah proteksi pembayaran dan perlindungan kartu Anda.
“Jika sudah terlanjur menjadi korban pencurian data kartu kredit, apa yang harus saya lakukan?”
- Laporkan ke Bank Penerbit
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah melaporkan ke bank penerbit kartu kredit Anda. Untuk memudahkan Anda, lebih baik Anda menelpon ke call center resmi dari bank penerbit dan lakukan pelaporan. Jika memang Anda bisa mengunjungi kantor operasional bank, Anda juga bisa langsung melaporkan dan meminta surat keterangan bahwa kartu tersebut dicuri datanya. Jangan lupa meminta pihak bank untuk memblokir kartu tersebut agar tidak semakin digunakan untuk hal yang tidak bertanggungjawab. - Laporkan ke Pihak Kepolisian
Biasanya pihak bank akan mendampingi Anda untuk melakukan pelaporan ke pihak kepolisian. Selain itu, Anda juga akan diberikan informasi seperti data dan dokumen apa saja yang perlu disiapkan untuk melengkapi berkas kasus Anda. Data-data yang diperlukan misalnya fotokopi KTP pemilik kartu, tanda tangan pemilik kartu di atas surat pelaporan, dsb. - Aktifkan Kartu Kredit beserta PIN Baru
Setelah semua berkas telah terkumpul dan proses pelaporan telah selesai, biasanya Anda berhak untuk mendapatkan kartu kredit baru. Jangan lupa untuk mengaktifkan PIN yang berbeda dan menyertakan tanda tangan di balik kartu kredit. Sekali lagi, lindungi data-data penting dalam kartu kredit termasuk kode CVV agar kejadian tersebut tidak terulang kembali.
Referral:
amalan – Hindari Modus Penipuan dengan Cara Berikut
amalan – Waspada terhadap Modus Penipuan yang Marak Terjadi (Bagian II)
amalan international merupakan perusahaan manajemen utang berbasis teknologi pertama di Indonesia yang tercatat di OJK. amalan bekerja untuk peminjam dan bekerja sama mencari solusi terbaik dan terjangkau dengan pemberi pinjaman. Program manajemen utang amalan memanfaatkan teknologi dan data yang sah agar klien amalan bisa keluar dari jerat utang dengan lebih cepat, membayar bunga dan penalti yang lebih rendah. Selain program manajemen utang, amalan juga memiliki solusi refinancing yang mengganti utang lama yang memberatkan menjadi utang baru yang lebih ringan. Kantor amalan indonesia didirikan di Jakarta pada tahun 2015 dan telah berhasil membangun tim yang terdiri dari ahli restrukturisasi dan ahli IT dengan pengalaman puluhan tahun. Sejak Juli 2016, amalan indonesia menjadi perusahaan pertama di Asia yang mendapatkan akreditasi dari International Association of Professional Debt Arbitrators (IAPDA).