Hari raya Idul Fitri merupakan salah satu momen yang paling dinantikan sepanjang tahun. Momen kemenangan ini ditunggu-tunggu karena banyak hal, misalnya karena Anda akan menerima THR, mudik ke kampung halaman, dan menghabiskan waktu bersama keluarga. Sebagian besar dari Anda mungkin sudah tahu kekhawatiran apa yang ada setelah libur hari raya ini berlalu. Benar, Anda kemungkinan akan khawatir memikirkan kondisi keuangan, maka dari itu diperlukan evaluasi keuangan pasca lebaran untuk memastikan keuangan tetap dalam kondisi stabil.
Dalam merayakan momen Idul Fitri, biasanya Anda akan cenderung merogoh kocek lebih dalam untuk memenuhi beragam kebutuhan Lebaran. Ongkos untuk mudik, memberi THR Lebaran ke sanak saudara, membeli buah tangan, serta banyak pengeluaran lain yang tak terhitung, sehingga pengeluaran Anda terus bertambah dalam waktu singkat. Tidak sedikit jumlah orang yang memilih untuk mengajukan pinjaman ke bank agar dapat membiayai segala kebutuhan hari raya. Bukan cuma itu, sebagian dari mereka mungkin tidak sempat memikirkan kemampuan mereka untuk membayar kembali dan melunasi pinjaman tersebut. Maka dari itu, penting sekali bagi anda untuk mulai mengontrol kembali kondisi keuangan anda. Berikut merupakan beberapa hal yang perlu anda perhatikan untuk menata kembali keuangan Anda.
Hindari Belanja Berlebihan khususnya dengan Kartu Kredit
Setelah melewati hari raya, tak jarang dorongan untuk melakukan belanja yang timbul di saat Lebaran masih Anda alami. Belum lagi biasanya beberapa toko masih memiliki sisa barang diskon yang masih bertebaran dan belum sempat dibeli. Anda harus menahan diri agar tidak melakukan aktivitas belanja yang berlebihan.
Pasca memuncaknya pengeluaran dalam rangka Lebaran, Anda harus membatasi pengeluaran ke hal-hal yang mendasar saja, setidaknya hingga kondisi keuangan kembali stabil. Maka dari itu, langkah pertama dalam mengelola keuangan pasca lebaran yang harus Anda lakukan adalah dengan menghindari belanja secara berlebihan. Hal yang dapat Anda lakukan untuk mengatasi belanja adalah dengan membuat anggaran pengeluaran secara detil. Jangan sampai Anda kembali melakukan belanja berlebihan sampai-sampai mengacuhkan kewajiban dan keperluan yang lebih primer, seperti mengisi kembali pundi-pundi tabungan dan melunasi pinjaman yang Anda ambil saat bulan Ramadan. Terlebih dari itu, cobalah untuk melakukan detoks kartu kredit. Kebutuhan belanja yang meningkat pada bulan Ramadan biasanya mengakibatkan seseorang juga menggunakan kartu plastik tersebut untuk berbelanja. Maka dari itu, jangan menambahkan total utang lagi ke dalam kartu kredit yang Anda miliki, agar tidak semakin kesulitan saat akan melunasi tagihan.
Sisihkan Sebagian Gaji di Awal
Gaji pertama yang Anda terima pasca hari raya perlu Anda manfaatkan sebaik mungkin untuk mengembalikan stabilitas kondisi finansial Anda. Hal yang perlu Anda lakukan adalah menyisihkan sebagian porsi gaji untuk ditabungkan. Selain itu, Anda juga perlu mengalokasikan dana untuk melunasi utang yang mungkin bertambah untuk menutupi pengeluaran selama Lebaran. Apabila Anda tidak segera menyisihkan penghasilan, tanpa sadar uang tersebut dapat langsung habis untuk dibelanjakan barang-barang yang belum tentu Anda perlukan. Anda juga dapat mencari penghasilan tambahan untuk menambah tabungan dan melunasi utang.
Segera Lunasi Pinjaman
Untuk memenuhi keperluan di hari raya, beberapa dari Anda mungkin mengajukan pinjaman ke bank. Hal ini dapat menyebabkan bertambahnya beban keuangan di kemudian hari untuk melunasi utang tersebut. Terlebih mungkin sebagian orang mengajukan pinjaman ini tanpa memprediksi kemampuannya untuk melunasi pinjaman tersebut. Apabila ternyata Anda tidak sanggup membayarkan utang tersebut, Anda dapat mencoba menegosiasikan utang kartu kredit atau KTA yang anda miliki kepada pihak bank. Cara ini dapat memberi Anda kemudahan dan keringanan dalam melunasi utang anda. Dengan segera membebaskan diri Anda dari utang, Anda dapat kembali menstabilkan kondisi keuangan Anda.
Tidak perlu berlama-lama berkutat dengan utang, Anda dapat langsung mencari program keringanan agar utang tersebut dapat langsung dilunasi. Anda dapat memanfaatkan perusahaan yang menyediakan program manajemen utang, perusahaan seperti ini dapat membantu Anda mengelola dan memutuskan jenis utang mana yang harus diselesaikan terlebih dahulu dengan bantuan tim profesional. Salah satu perusahaan yang bisa Anda manfaatkan adalah amalan.
amalan international merupakan perusahaan manajemen utang berbasis teknologi pertama di Indonesia yang tercatat di OJK. amalan bekerja untuk peminjam dan bekerja sama mencari solusi terbaik dan terjangkau dengan pemberi pinjaman. Program manajemen utang amalan memanfaatkan teknologi dan data yang sah agar klien amalan bisa keluar dari jerat utang dengan lebih cepat, membayar bunga dan penalti yang lebih rendah. Selain program manajemen utang, amalan juga memiliki solusi refinancing yang mengganti utang lama yang memberatkan menjadi utang baru yang lebih ringan. Kantor amalan indonesia didirikan di Jakarta pada tahun 2015 dan telah berhasil membangun tim yang terdiri dari ahli restrukturisasi dan ahli IT dengan pengalaman puluhan tahun. Sejak Juli 2016, amalan indonesia menjadi perusahaan pertama di Asia yang mendapatkan akreditasi dari International Association of Professional Debt Arbitrators (IAPDA).