Setelah melewati wisuda dan akhirnya lulus kuliah, sebagian besar dari Anda kemungkinan akan segera mencari pekerjaan. Mahasiswa biasanya mulai semakin was-was dengan kondisi keuangannya karena mulai saat ini  sudah harus mulai memenuhi kebutuhan Anda sendiri. Namun tidak hanya masalah mencari penghasilan sendiri, Anda juga harus memikirkan bagaimana cara mengatur penghasilan. Hal ini bisa jadi cukup sulit dilakukan bagi Anda yang baru lulus kuliah karena belum memiliki banyak pengalaman untuk mengatur keuangan sendiri. Berikut merupakan beberapa tips untuk mengatur keuangan setelah lulus kuliah.

Membuat Anggaran Bulanan

Kini sudah saatnya Ada mulai membuat anggaran keuangan secara berkala dan mengelola keuangan dengan lebih baik. Biasanya periode ideal untuk membuat anggaran berkala adalah dengan melakukannya tiap bulan, sesuai dengan waktu penerimaan gaji bulanan. Tentunya Anda pernah mendengar peribahasa “Lebih besar pasak dibanding tiang” yang bisa diartikan lebih besar jumlah pengeluaran dibanding pemasukan. Jangan biarkan hal ini terjadi pada Anda. Fungsi utama dari pembuatan anggaran ini adalah untuk mengontrol agar pengeluaran Anda tidak membengkak dan sesuai dengan jumlah pemasukan. Anda dapat dengan mudah menilai kondisi keuangan Anda dari anggaran berkala yang telah dibuat.

Berikut beberapa langkah mudah untuk mulai membuat anggaran pribadi:

  • Membuat daftar pengeluaran primer/wajib (contoh: biaya sewa tempat tinggal/kost, biaya makan biaya transportasi, dst.)
  • Menghitung jumlah pemasukan setelah dikurangi kebutuhan primer
  • Menulis kebutuhan sekunder seperti pakaian. Usahakan untuk menganggarkan secukupnya saja.
  • Minimalisir adanya kebutuhan tersier seperti biaya untuk nongkrong.
  • Anggarkan sisa penghasilan untuk keperluan lainnya seperti untuk dutabungkan atau diinvestasikan.

Hindari Utang Sebisa Mungkin

Sebelum mulai memiliki penghasilan sendiri, Anda mungkin telah mempunyai mimpi untuk membeli barang-barang tertentu. Biasanya barang tersebut bernilai cukup tinggi seperti gadget terbaru, motor, dan mobil. Barang-barang tersebut memang bisa didapatkan dengan mengambil program kredit/cicilan. Walaupun begitu, sebaiknya janganlah mudah tergiur untuk mengajukan utang apalagi mengingat Anda baru menjajaki masa awal memiliki penghasilan sendiri dan belum mengetahui jelas kondisi keuangan Anda seperti apa. Apabila perlu mengajukan utang, Anda pelu berhati-hati dan teliti dalam memilih program kredit. Pastikan apa yang anda pilih sesuai dengan kemampuan membayar anda. Jangan sampai timbul tunggakkan tagihan dan membahayakan riwayat kredit anda. Selain itu apabila Anda sedang dalam kondisi mendesak dan memerlukan dana lebih dari biasanya, usahakan mencari alternatif lain seperti dengan mencari penghasilan tambahan.

Siapkan Dana Darurat dan Kebutuhan Pensiun

Dana darurat merupakan sejumlah uang yang dialokasikan untuk nantinya dipakai ketika terjadi hal-hal yang tidak direncanakan yang dapat menyebabkan memburuknya kondisi keuangan Anda. Contoh situasinya adalah apabila tiba-tiba dipecat atau tidak dapat melanjutkan kerja karena penyakit serius. Dana darurat akan membantu Anda menghidupi diri selama Anda tidak memiliki penghasilan dalam periode waktu tertentu.

Pada umumnya, berikut merupakan jumlah yang perlu disiapkan untuk dana darurat:

  1. 6 kali pengeluaran bulanan untuk yang masih lajang (single).
  2. 9 kali pengeluaran bulanan untuk pasangan muda (tanpa anak).
  3. 12 kali pengeluaran bulanan untuk keluarga yang sudah memiliki anak.
Share This