Saat terjerat utang, langkah awal yang biasanya dilakukan adalah dengan mengelola keuangan agar dapat dialokasikan untuk membayar sisa pinjaman yang masih tertunggak. Hal ini biasanya dilakukan saat setelah menerima gaji bulanan. Banyak yang bertanya berapa persen gaji yang harus dialokasikan agar dapat membayar utang, namun sebenarnya tidak ada patokan yang pasti, sebab kebutuhan dan urgensi masalah utang yang dimiliki oleh seseorang tidak sama satu dan lainnya. Berikut kami berikan beberapa langkah yang bisa Anda coba agar dapat mengelola gaji untuk mengatasi masalah keuangan Anda.
Buatlah Rencana
Cara terbaik untuk mengelola gaji untuk membayar utang yang masih tertunggak tentunya dengan membuat rencana tertulis. Kumpulkan seluruh tagihan yang Anda miliki, dan tulislah kira-kira tagihan/utang mana yang akan Anda urus terlebih dahulu. Hitung dengan teliti pemasukkan yang Anda dapatkan, dan berapa besar pengeluaran yang harus dikeluarkan agar mengetahui utang mana yang harus diurus terlebih dahulu. Kegunaan mendata ulang tagihan yang dimiliki adalah agar Anda mengetetahui banyaknya tagihan dan semakin sadar untuk tidak menghabiskan uang lebih banyak lagi di pos-pos lainnya.
Selain itu, manfaatkan pengetahuan Anda tentang total jumlah yang masih tertunggak untuk mencari penghasilan tambahan agar dapat lebih cepat menutupi sisa tunggakan dalam kartu. Sisihkan penghasilan tambahan dan bonus bulanan (jika ada) untuk menambahkan alokasi pembayaran utang.
Prioritaskan Tagihan dengan Bunga yang Lebih Tinggi dengan Pembayaran Minimum (untuk Kartu Kredit)
Salah satu yang bisa Anda lakukan adalah dengan melakukan pembayaran minimum (walaupun ini tidak disarankan), biasanya 2-4% dari tagihan tertunggak. Contohnya sebagai berikut:
Anda memiliki 3 tagihan kartu kredit yang tertunggak. Anggap saja penghasilan per bulan Anda sebesar Rp 5.000.000,- dan Anda mengalokasikan dana sebesar Rp 3.000.000,- untuk membayar utang.
Berdasarkan kartu kredit yang Anda miliki berikut adalah pembayaran minimum yang disyaratkan oleh bank penerbit:
- Pembayaran minimum kartu pertama: Rp 800.000,- dengan suku bunga 3,25%
- Pembayaran minimum kartu kedua: Rp 700.000,- dengan suku bunga 3%
- Pembayaran minimum kartu ketiga: Rp 500.000,- dengan suku bunga 2,75%
Dari keterangan di atas terlihat bahwa total pembayaran minimum kartu Anda adalah Rp 2.000.000,- . Sisa uang yang masih Anda miliki sebesar Rp 3.000.000,- harus Anda gunakan untuk menambah pembayaran kartu kredit yang suku bunganya paling besar, dalam hal ini berarti kartu pertama. Sehingga, total yang Anda bayar untuk kartu pertama adalah Rp 800.000,- + Rp 1.000.000,- yaitu Rp 1.800.000,-. Begitu seterusnya, hingga hutang Anda secara jangka panjang bisa terlunasi.
Tutup Kartu Kredit (Jika Utang di Kartu Kredit)
Gunting kartu kredit dengan bunga paling tinggi agar Anda tidak kembali mengggunakannya dan semakin menimbun total utang tertunggak. Hubungi pihak bank penerbit untuk membantu penutupan kartu. Anda dapat melakukan restrukturisasi kredit agar selanjutnya utang yang dimiliki bisa mendapatkan keringanan, di akhir program restrukturisasi kredit biasanya kartu juga akan ditutup oleh pihak bank.
Hubungi Jasa Mediasi / Negosiator untuk Mendapatkan Bantuan
Seperti yang telah disebutkan di atas, Anda dapat mengikuti program restrukturisasi kredit dari pihak bank agar mendapatkan keringanan utang. Keringanan ini bisa berupa potongan dalam satu kali bayar, atau cicilan yang diperpanjang dengan bunga yang lebih rendah.
Jika Anda bingung mengenai cara untuk mendapatkan program restrukturisasi kredit, Anda dapat meminta bantuan jasa mediasi atau negosiator. Salah satu jasa negosiasi terpercaya yang bisa membantu Anda mendapatkan keringanan di utang kartu kredit / KTA adalah PT amalan international indonesia. Sebagai satu-satunya perusahaan di Asia yang mendapatkan akreditasi dalam membantu menyelesaikan masalah utang oleh IAPDA, amalan berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik dan membantu Anda mendapatkan potongan dari bank yang sesuai dengan kondisi finansial Anda.