9 Cara Menggunakan Kartu Kredit Tanpa Terlilit Utang

9 Cara Menggunakan Kartu Kredit Tanpa Terlilit Utang

Kartu kredit adalah alat pembayaran yang sangat praktis saat kita sedang kekurangan dana untuk membeli barang atau layanan. Namun, seringkali kemudahan ini juga dapat menjadi awal dari masalah keuangan ketika tagihan kartu kredit menumpuk. Untuk itu, penting untuk mengetahui cara menggunakan kartu kredit tanpa terlilit utang. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat membantu Anda.

kartu-kredit-tanpa-terlilit-utang

1. Perhitungkan Jumlah Pendapatan Bulanan

Langkah pertama untuk melunasi utang kartu kredit dengan cepat adalah dengan mempertimbangkan jumlah pendapatan bulanan Anda. Buatlah skala prioritas alokasi keuangan, termasuk berapa yang akan digunakan untuk membayar tagihan kartu kredit, angsuran, dan biaya sehari-hari. Alokasi ideal adalah sekitar 50% untuk biaya sehari-hari, 30% untuk utang, dan 20% untuk tabungan. Namun, jika tidak memungkinkan, Anda dapat menyesuaikannya sesuai situasi Anda.

2. Bayar utang Kartu Kredit Begitu Gajian

Salah satu cara efektif adalah dengan membayar tagihan kartu kredit segera setelah Anda menerima gaji atau pendapatan bulanan lainnya. Dengan melakukannya, Anda dapat memastikan bahwa Anda mengalokasikan dana tepat pada waktunya untuk membayar tagihan, menghindari penumpukan utang.

Bahkan jika memungkinkan, Anda bisa membayar lebih dari jumlah tagihan kartu kredit untuk mengurangi utang lebih cepat. Dengan demikian, Anda akan lebih tenang jika suatu saat ada pengeluaran mendadak yang membutuhkan dana ekstra.

3. Prioritaskan utang Berdasarkan Tanggal Jatuh Tempo

Menjaga disiplin dalam membayar tagihan kartu kredit tepat waktu sangat penting. Dengan membayar tagihan sebelum jatuh tempo, Anda dapat menghindari biaya denda yang dikenakan sebagai sanksi atas keterlambatan pembayaran. Menunda pembayaran tagihan kartu kredit dapat menyebabkan bunga mengembang, dan akibatnya tagihan bunga di bulan berikutnya akan menjadi lebih tinggi.

4. Kerja Sampingan untuk Menambah Pendapatan

Jika Anda sudah mencoba berbagai cara namun utang kartu kredit Anda masih belum teratasi, pertimbangkan untuk mencari penghasilan tambahan. Anda bisa mencari pekerjaan sampingan setelah bekerja, misalnya pekerjaan freelance. Pendapatan tambahan ini dapat membantu Anda membayar utang lebih cepat.

Di era sekarang, mencari pekerjaan sampingan sangat mudah, dan bahkan Anda dapat mencari pekerjaan yang sesuai dengan hobi Anda, seperti menjadi desainer, penulis, driver transportasi online, influencer media sosial, atau reseller produk.

5. Berhenti Pakai Kartu Kredit Sampai Tagihan Lunas

Salah satu cara menggunakan kartu kredit tanpa terlilit utang adalah dengan menghentikan pemakaian kartu kredit sementara waktu hingga tagihan sebelumnya lunas. Selama periode ini, Anda dapat fokus membayar tagihan kartu kredit yang ada tanpa menambah utang baru. Selama berhenti menggunakan kartu kredit, Anda juga dapat merencanakan ulang cara Anda menggunakan kartu kredit agar tidak terjebak dalam penumpukan utang.

6. Gunakan Kartu Kredit Hanya pada Waktu Tertentu

Gunakan kartu kredit hanya saat diperlukan, misalnya saat ada promo atau diskon yang mengharuskan penggunaan kartu kredit, atau saat Anda lupa membawa uang tunai. Ingatlah bahwa setiap transaksi dengan kartu kredit memiliki bunga, jadi pastikan untuk membayar tagihan tepat waktu setiap bulan.

7. Tentukan Limit Kartu Kredit Sendiri

Selain limit yang ditetapkan oleh bank, Anda dapat menetapkan batasan penggunaan kartu kredit sendiri. Pertimbangkan untuk menetapkan limit yang sesuai dengan pengeluaran Anda dan selalu tetapkan limit di bawah limit yang ditentukan oleh bank. Ini akan membantu Anda menggunakan kartu kredit secara bijaksana dan mencegah transaksi yang melebihi batas.

8. Selalu Sedia Uang Tunai di Dompet

Minimalkan penggunaan kartu kredit untuk transaksi sehari-hari. Gunakan uang tunai atau pembayaran langsung jika memungkinkan. Transaksi dengan uang tunai biasanya tidak memiliki bunga, sehingga Anda bisa lebih hemat.

9. Jangan Bergantung Pada Kartu Kredit

Meskipun kartu kredit sangat berguna, hindari ketergantungan pada kartu kredit. Pelajari cara menggunakan kartu kredit secara bijaksana, dan berusaha untuk tidak terlalu bergantung pada kartu kredit. Ini memerlukan kesadaran dan disiplin diri dalam pengeluaran.

Menggunakan kartu kredit dengan cerdas adalah langkah penting untuk menghindari penumpukan utang yang berpotensi merugikan kondisi keuangan Anda. Terapkan tips dan cara di atas untuk mengelola kartu kredit Anda dengan bijak dan aman.

Mengenal Carding: Kejahatan Transaksi Ilegal Kartu Kredit Online

Mengenal Carding: Kejahatan Transaksi Ilegal Kartu Kredit Online

Dengan perkembangan teknologi saat ini, Kartu Kredit dan Kartu Debit Online seringkali disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, khususnya melalui praktik yang dikenal dengan istilah Carding.

apa itu carding

Apa itu Carding?

Carding adalah tindakan kriminal yang melibatkan transaksi menggunakan data Kartu Kredit atau Kartu Debit Online milik orang lain tanpa izin resmi dari pemiliknya. Data yang digunakan dalam praktik Carding meliputi nomor Kartu Debit/Kartu Kredit, tanggal kadaluarsa, dan CVV (Card Verification Value). Sangat penting untuk diingat bahwa data ini biasanya diperoleh secara ilegal oleh pelaku Carding.

8 Cara Mencegah Carding

1. Cek Notifikasi Transaksi dan Laporan Rekening atau Tagihan

Pastikan untuk selalu memeriksa notifikasi transaksi yang Anda terima dari bank serta laporan rekening atau tagihan kartu Anda secara berkala. Jika ada transaksi yang tidak Anda kenali, segera hubungi bank Anda.

2. Membaca Syarat dan Ketentuan

Saat bertransaksi melalui aplikasi atau platform online, penting untuk membaca dengan seksama syarat dan ketentuan yang berlaku. Pastikan bahwa Anda tidak terlibat dalam transaksi berkala atau berlangganan yang mungkin dapat berpotensi menjadi risiko Carding.

3. Bertransaksi di Aplikasi Aman

Gunakan aplikasi perbankan yang telah terbukti aman, di mana terdapat proses validasi tambahan, seperti penggunaan PIN dan OTP (One Time Password) atau metode keamanan 3D-Secure.

4. Jangan Simpan Data Kartu

Hindari menyimpan nomor Kartu Kredit atau Kartu Debit Online di dalam aplikasi atau perangkat yang mudah diakses oleh pihak lain. Ini dapat membantu menjaga keamanan data Anda.

5. Gunakan PIN yang Sulit Ditebak

Saat menentukan PIN untuk Kartu Kredit atau Kartu Debit Online, pastikan untuk menghindari penggunaan PIN yang mudah ditebak, seperti tanggal lahir atau angka berurutan. PIN yang kuat dapat melindungi Anda dari akses yang tidak sah.

6. Hindari WiFi Umum

Jika Anda sedang melakukan transaksi perbankan atau mengakses akun kartu Anda, hindari menggunakan jaringan WiFi publik yang tidak aman. Gunakan koneksi yang aman dan terpercaya.

7. Jaga Kerahasiaan Data

Jangan pernah membagikan informasi sensitif seperti kode OTP, CVV, atau PIN Kartu Kredit/Kartu Debit kepada siapapun, termasuk jika ada pihak yang menghubungi Anda atas nama bank. Selain itu, hindari membagikan atau mengunggah foto terkait Kartu Kredit/Kartu Debit Anda di media sosial.

8. Periksa Notifikasi Transaksi

Selalu periksa notifikasi transaksi yang dikirimkan oleh bank, baik melalui SMS, email, atau pemberitahuan push di aplikasi perbankan. Jangan sepelekan tagihan Kartu Kredit atau Kartu Debit yang Anda terima, dan pastikan semuanya sesuai dengan transaksi yang Anda lakukan.

Dengan menerapkan langkah-langkah ini, Anda dapat mengurangi risiko Carding dan menjaga keamanan data serta transaksi keuangan Anda. Kesadaran akan praktik Carding sangat penting, dan tindakan pencegahan yang bijak dapat melindungi Anda dari potensi kerugian keuangan yang serius.

6 Hal yang Dilakukan Saat Kehilangan Motivasi Melunasi Utang

6 Hal yang Dilakukan Saat Kehilangan Motivasi Melunasi Utang

Pernahkah Anda bertanya mengapa banyak orang gagal keluar dari jerat utang? Ada banyak orang yang memulai rencana pelunasan utang, namun setelah beberapa bulan, mereka kehilangan motivasi dan menyerah untuk melunasi utang. Mengapa bisa seperti itu?

motivasi melunasi utang

Alasan-alasan yang mungkin terjadi adalah:

  • Tidak mengubah kebiasaan belanja
  • Tidak mengikuti rencana pelunasan utang
  • Mengambil utang baru
  • Kehilangan motivasi untuk melunasi utang

Debitur bisa kehilangan motivasi untuk melunasi utang karena hal tersebut membutuhkan waktu beberapa bulan atau tahun. Debitur sering kali tidak bisa bersabar dalam jangka waktu yang lama.

Jadi apa solusinya? Berikut adalah tips agar tetap termotivasi untuk bebas dari utang.

1. Pikirkan hidup yang lebih baik setelah bebas dari utang

Pikirkan bagaimana Anda akan menikmati hidup yang lebih baik setelah melunasi utang. Anda bisa liburan bersama keluarga dan teman-teman. Anda bisa melakukan pekerjaan yang Anda sukai. Hidup Anda menjadi lebih santai, tenang, bisa tidur tanpa stres, dan tidak ada lagi telepon beruntun dari debt collector.

2. Belajar lebih banyak tentang menabung

Ada banyak blog yang membahas tentang tips menabung dan keluar dari utang. Ikuti blog-blog tersebut secara teratur. Semakin banyak Anda mengetahui triknya, semakin banyak yang akan Anda hemat. Hal ini akan membantu Anda terbebas dari utang dengan cepat.

3. Jangan terobsesi dengan utang

Jangan terlalu terobsesi dengan utang sehingga Anda lupa mensyukuri hidup. Pikirkan tentang liburan yang telah Anda rencanakan tahun depan. Hal ini akan membantu Anda menyadari apa arti bebas utang bagi Anda.

Bermimpilah tentang ketenangan hati dan kebebasan yang akan Anda nikmati saat Anda bebas dari utang. Hal ini akan membantu Anda melewati hari demi hari.

4. Terhubung dengan sesama debitur

Penting untuk mendapatkan dukungan moral saat Anda mencoba keluar dari utang. Anda bisa mendapatkan dukungan dari debitur lain yang sama-sama berusaha bebas dari utang, melalui komentar di Twitter, grup Facebook, dll. Di situ Anda bisa berbagi cerita dan membaca kisah-kisah inspiratif. Hal ini akan membantu Anda tetap berada di jalur yang benar.

5. Menabung sedikit demi sedikit agar tetap termotivasi

Menabunglah setiap hari meskipun nominalnya sedikit. Hidup bebas utang tidak mungkin tercapai dalam satu hari, jadi bersikaplah secara santai sambil konsisten menabung. Hal ini lebih baik daripada cara-cara menabung dan menghemat yang ekstrim.

6. Bersabar

Berbagai utang yang menjerat Anda tidak terjadi dalam satu hari, tetapi selama bertahun-tahun. Jadi, Anda juga butuh waktu bertahun-tahun untuk melunasinya. Anda harus mengambil langkah yang tepat untuk keluar dari utang secara bertahap.

Jika Anda memiliki jumlah utang yang besar dan pendapatan yang rendah, maka akan membutuhkan waktu. Jika jumlah utang Anda lebih sedikit dan penghasilan Anda baik, maka Anda dapat membayar kembali kreditur Anda dengan cepat.

Dalam perjalanan menuju kebebasan finansial dengan melunasi utang, perlu diingat bahwa bukanlah perjalanan yang singkat atau mudah. Namun, dengan tekad dan tindakan yang tepat, Anda dapat mencapainya. Setiap orang yang pernah merasa kehilangan motivasi harus tahu bahwa Anda tidak sendirian dalam perjuangan ini. Ingatlah bahwa perubahan kebiasaan dan pola pikir Anda adalah kunci utama dalam mencapai tujuan ini. Meskipun ada rintangan dan godaan sepanjang jalan, jangan lupa visi kehidupan yang lebih baik yang akan Anda nikmati ketika Anda akhirnya bebas dari utang. Melalui kedisiplinan, pengetahuan, dukungan, kesabaran, dan tekad, Anda dapat mengatasi utang Anda, satu langkah sekaligus. Teruslah bergerak maju dan tetap fokus pada tujuan Anda, dan suatu hari Anda akan meraih kemerdekaan finansial yang Anda impikan.

Restrukturisasi Kredit: Pengertian, Jenis, Syarat dan Contoh

Restrukturisasi Kredit: Pengertian, Jenis, Syarat dan Contoh

Restrukturisasi kredit adalah inisiatif dari lembaga perbankan yang bertujuan untuk memberikan bantuan kepada para debitur dalam mengurangi beban pembayaran cicilan mereka. Terkadang, banyak orang mengalami kesulitan dalam membayar angsuran pinjaman mereka, yang pada akhirnya dapat mengakibatkan terjadinya kredit macet.

Restrukturisasi-kredit
Debt restructuring document with graph on table

Oleh karena itu, sebagai langkah antisipasi terhadap masalah ini, lembaga perbankan memperkenalkan kebijakan restrukturisasi kredit yang ditujukan untuk nasabah yang membutuhkannya. Tetapi, apa sebenarnya restrukturisasi kredit dan apa saja persyaratan serta mekanismenya? Semua pertanyaan ini akan dijawab dalam artikel ini.

Definisi

Bagi mereka yang pernah melakukan pinjaman di bank, pasti pernah mendengar istilah restrukturisasi kredit. Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam penjelasan resmi di situs mereka, restrukturisasi kredit adalah langkah perbaikan yang diambil dalam proses pemberian kredit kepada debitur yang berpotensi menghadapi kesulitan dalam memenuhi kewajiban finansial mereka. Debitur sendiri merujuk kepada individu atau entitas yang telah mengajukan pinjaman kepada lembaga perbankan atau pemberi pinjaman lainnya. 

Penting untuk dicatat bahwa ini bukan berarti menghapuskan utang. Debitur tetap bertanggung jawab untuk membayar kembali pinjaman mereka. Namun, perbedaannya adalah, persyaratan pembayaran diubah dan disesuaikan sesuai dengan kesepakatan yang dibuat oleh pihak pemberi pinjaman dan debitur.

Syarat-syarat

Menurut informasi yang diterbitkan oleh OJK, ada beberapa poin penting yang perlu dipahami oleh masyarakat atau lembaga sebelum mereka mengajukan permohonan restrukturisasi kredit atau pembiayaan. Berikut adalah keempat poin tersebut:

  1. Hanya akan diberikan kepada debitur yang berprofesi sebagai pekerja informal, memiliki pendapatan harian, dan terdampak oleh situasi seperti pandemi virus corona yang mengakibatkan kesulitan dalam membayar cicilan.
  2. Debitur yang tidak terdampak dan memiliki kemampuan untuk membayar diharapkan untuk tetap mematuhi jadwal pembayaran mereka.
  3. Sebelum memberikan keringanan, bank atau perusahaan pembiayaan akan melakukan penilaian kondisi debitur yang terdampak.
  4. Semua bank atau perusahaan pembiayaan diberikan kewenangan untuk memberikan keringanan kredit atau pembiayaan.

Jenis-jenis

Pemberi pinjaman memiliki beberapa jenis restrukturisasi kredit yang dapat diberikan kepada debitur. Beberapa contohnya meliputi perpanjangan jangka waktu pinjaman dengan tingkat bunga yang lebih rendah, diskon angsuran, dan penawaran potongan kredit dalam satu pembayaran.

1. Perpanjangan Jangka Waktu dengan Tingkat Bunga Rendah

Debitur yang memiliki keterbatasan dana dapat mengajukan jenis restrukturisasi ini. Jika permohonan ini disetujui, jangka waktu pembayaran cicilan debitur akan diperpanjang, sehingga pembayaran bulanan menjadi lebih ringan. Selain itu, tingkat bunga pinjaman juga akan lebih rendah dibandingkan dengan yang biasanya.

2. Diskon Angsuran

Keuntungan dari mengajukan diskon angsuran adalah adanya potongan pada cicilan bulanan serta perpanjangan jangka waktu pembayaran. Namun, potongan yang diberikan mungkin tidak sebesar potongan yang diberikan jika seluruh pinjaman dilunasi sekaligus, dan perpanjangan jangka waktu pembayaran mungkin tidak sesuai dengan perpanjangan jangka waktu standar.

3. Potongan Kredit dalam Sekali Bayar

Jenis lainnya adalah berupa potongan pada jumlah pokok pinjaman. Potongan ini akan diberikan jika debitur dapat melunasi seluruh utang mereka sekaligus. Namun, debitur harus memiliki jumlah uang yang cukup besar karena potongan hanya akan diberikan satu kali dan hanya jika seluruh pinjaman dilunasi.

Meskipun begitu, jenis keringanan mana yang akan diberikan sepenuhnya bergantung pada kebijakan dan penilaian yang diterapkan oleh pemberi pinjaman untuk menilai kelayakan debitur.

Syarat Restrukturisasi Kredit

Menurut informasi yang disediakan oleh OJK, syarat restrukturisasi kredit dapat dibagi menjadi dua kategori. Pertama, debitur harus mengalami kesulitan dalam membayar pokok dan/atau bunga pinjaman mereka. Kedua, debitur harus memiliki prospek usaha yang dianggap mampu melunasi pinjaman setelah restrukturisasi disetujui.

Skema Restrukturisasi Kredit

Meskipun tidak semua orang memenuhi syarat untuk mendapatkan manfaat dari restrukturisasi kredit, tidak ada salahnya untuk mencoba mengajukannya kepada pemberi pinjaman. Berikut adalah skema yang dapat diikuti:

1. Mengajukan Permohonan

Langkah pertama adalah mengajukan permohonan restrukturisasi kredit. Anda harus mengunjungi lembaga pemberi pinjaman dan mengungkapkan kondisi finansial Anda yang mengalami kesulitan dalam melunasi pinjaman. Pastikan untuk mencari contoh surat permohonan restrukturisasi kredit sebelum membuat surat permohonan Anda. Pihak pemberi pinjaman kemungkinan akan menanyakan alasan Anda dan mendalami situasi keuangan Anda.

2. Pemeriksaan oleh Pemberi Pinjaman

Jika permohonan Anda diterima, pemberi pinjaman akan melakukan pemeriksaan atau penilaian terhadap situasi Anda. Mereka akan mempertimbangkan apakah Anda memenuhi syarat untuk mendapatkan keringanan dan jika iya, jenis keringanan apa yang dapat diberikan.

3. Pengumuman Keputusan

Terakhir, setelah penilaian selesai, pihak pemberi pinjaman akan memberitahu Anda tentang hasilnya. Petugas pembiayaan akan memberi tahu apakah Anda berhak menerima keringanan atau tidak.

Contoh Restrukturisasi Kredit

Misalnya, Budi adalah seorang pegawai kantoran dengan gaji yang cukup banyak. Tetapi, akibat pandemi COVID-19, Budi terkena PHK sehingga kesulitan dalam membayar cicilan kartu kredit.

Budi memutuskan untuk mengajukan permohonan restrukturisasi kredit dan berhasil mendapatkan keringanan berupa penundaan pembayaran pokok dan bunga pinjaman selama 3, 6, 9, atau 12 bulan. Durasi penundaan pembayaran ini ditentukan melalui kesepakatan antara Budi dan bank.

Selain kasus tersebut, terdapat banyak contoh restrukturisasi kredit lain yang dapat diberikan oleh pemberi pinjaman, seperti penurunan suku bunga pinjaman, perpanjangan jangka waktu pinjaman, pengurangan kewajiban pembayaran tunggakan, dan banyak lagi.

Dalam upaya mengatasi kesulitan keuangan dan menjaga keseimbangan finansial, restrukturisasi kredit merupakan sebuah alat yang sangat penting bagi debitur yang menghadapi masalah pembayaran. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang konsep ini, syarat-syaratnya, dan bagaimana cara mengajukannya, debitur dapat menjalani proses restrukturisasi kredit dengan lebih percaya diri. Meskipun setiap kasus adalah unik, pengalaman Budi, pengemudi ojek online, adalah contoh nyata bagaimana restrukturisasi kredit dapat memberikan solusi dalam mengatasi tantangan keuangan yang tak terduga. Dengan pengetahuan yang diperoleh, debitur dapat lebih baik mempersiapkan diri menghadapi masa depan keuangan mereka dan menjaga kestabilan dalam mengelola utang mereka.

Apakah Karyawan yang Diteror Debt Collector Sebaiknya Dipecat?

Dalam berbagai kasus utang, oknum debt collector akan menghubungi perusahaan untuk mengetahui keberadaan atau menghubungi karyawan yang terlambat membayar utang. Meskipun menurut peraturan Bank Indonesia hal ini sebenarnya dilarang, debt collector sering melakukan cara ini untuk memberi tekanan pada karyawan agar segera membayar kewajibannya.

Bagi perusahaan, hal ini tentunya dapat mengganggu produktivitas dan ketenangan karyawan lainnya dalam bekerja. Tetapi apakah memecat karyawan yang terjerat utang menjadi satu-satunya jalan yang harus ditempuh demi menjaga kondisi kondusif perusahaan?

Sebenarnya ada beberapa cara bagaimana perusahaan dapat mencoba memberikan solusi bagi karyawan yang terjebak utang dan diteror oleh oknum debt collector tanpa harus mengorbankan kondusifitas perusahaan. Berikut adalah beberapa caranya.

1. Laporkan Oknum Debt Collector

Penagihan di luar alamat domisili merupakan pelanggaran terhadap Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 14/17/DASP perihal Perubahan atas Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 11/10/DASP perihal Penyelenggaraan Kegiatan Alat Pembayaran dengan Menggunakan Kartu. 

Sebagai langkah pertama, perusahaan dapat mendorong karyawan yang bersangkutan untuk melaporkan pelanggaran yang dilakukan oknum debt collector ini langsung kepada Bank Indonesia, bank atau kreditur yang bersangkutan, atau amalanProtect. Dengan amalanProtect, Anda dapat dengan mudah mengatasi perilaku debt collector yang tidak sesuai aturan dengan melaporkannya kepada pihak yang tepat, seperti yang dialami oleh salah satu klien kami.

2. Adakan Pertemuan Pribadi

Langkah berikutnya yang perusahaan perlu lakukan adalah mengundang karyawan untuk pertemuan pribadi. Dalam pertemuan ini, diskusikan asal muasal utang karyawan, penyebab utang meningkat, mengapa mereka kesulitan membayar, dan total utang yang tertunggak, termasuk utang pokok, bunga, dan denda keterlambatan. Pertemuan ini bertujuan untuk memahami masalah utang secara detail dan mencari solusinya.

3. Tawarkan Bantuan Keuangan

Setelah memahami masalah utang karyawan, perusahaan dapat berbicara dengan manajemen untuk memberikan bantuan berupa pinjaman untuk melunasi utang karyawan. Jika memungkinkan, pinjaman dapat diberikan tanpa bunga agar tidak membebani karyawan dalam pembayaran. Bantuan ini akan membantu karyawan keluar dari jerat utang dan meningkatkan produktivitas mereka, juga meningkatkan loyalitas terhadap perusahaan.

4. Atur Pembayaran Melalui Potongan Gaji

Setelah solusi ditemukan, perusahaan dapat membuat perjanjian dengan karyawan untuk melakukan pembayaran melalui potongan gaji setiap bulan. Besaran pemotongan gaji dapat didiskusikan bersama dengan karyawan, dengan mempertimbangkan tanggungan keuangan yang dimiliki karyawan. Sebagai contoh, jika seorang karyawan memiliki gaji Rp7 juta dan sepakat untuk memotong 20 persen untuk pembayaran utang, maka setiap bulannya akan dipotong sebesar Rp1,4 juta hingga utang terbayar.

5. Buat Surat Perjanjian

Perusahaan juga dapat membuat surat perjanjian yang berisi komitmen karyawan untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama. Hal ini bertujuan untuk mencegah masalah pribadi karyawan yang melibatkan utang tidak merusak reputasi perusahaan atau mengganggu suasana kerja. Dalam surat perjanjian, perusahaan dapat mencantumkan konsekuensi jika karyawan melanggar perjanjian, seperti sanksi SP3 atau pemecatan.

6. Berikan Pelatihan Pengelolaan Keuangan

Untuk mencegah masalah serupa di masa depan, perusahaan dapat menyelenggarakan pelatihan atau training pengelolaan keuangan bagi seluruh karyawan. Ini akan membantu karyawan memahami cara mengatur keuangan secara bijak dan benar, selain dari pelatihan keterampilan teknis yang biasanya diberikan. Pelatihan ini akan meningkatkan pemahaman dan kesadaran karyawan tentang pentingnya manajemen keuangan yang baik.

7. Berikan Manfaat Earned Wage Access

Perusahaan juga dapat memberikan manfaat earned wage access kepada seluruh karyawan sebagai solusi bagi yang terlilit utang. Dengan manfaat ini, karyawan dapat mengakses gaji mereka secara fleksibel, sesuai kebutuhan mereka, yang dapat membantu mereka mengatasi masalah keuangan dengan lebih baik.

Dengan langkah-langkah ini, perusahaan dapat membantu karyawan yang terjebak dalam utang untuk mengatasi masalah keuangan mereka dan kembali menjadi produktif. Selain itu, tindakan ini juga akan meningkatkan citra perusahaan sebagai tempat kerja yang peduli terhadap kesejahteraan karyawan.