Mungkin Anda pernah mendengar istilah kredit macet dan kredit bermasalah. Meski terlihat serupa, sebenarnya terdapat perbedaan antara keduanya. Lantas, apa bedanya? Mengapa penting bagi Anda untuk memahami perbedaan ini?
Kredit Macet vs Kredit Bermasalah
Untuk memahami perbedaan antara kredit macet (non performing loan) dan kredit bermasalah (loan at risk), penting bagi Anda untuk memahami terlebih dahulu konsep kolektibilitas dalam dunia kredit. Kolektibilitas mengacu pada klasifikasi status pembayaran angsuran dan bunga kredit oleh debitur.
Terdapat lima klasifikasi status kolektibilitas yang penting untuk diketahui.
1. Kolektibilitas Lancar atau Kol-1
Status ini menunjukkan bahwa debitur membayar angsuran pokok dan bunga tepat waktu atau kurang dari tanggal jatuh tempo pembayaran bulanan. Kolektibilitas Lancar termasuk dalam Performing Loan (PL).
2. Kolektibilitas Dalam Perhatian Khusus (DPK) atau Kol-2
Status ini menandakan keterlambatan pembayaran debitur melebihi tanggal jatuh tempo selama minimal 90 hari atau 3 bulan. Debitur dengan status DPK sudah dipandang buruk oleh lembaga keuangan, dan mereka memiliki opsi untuk restrukturisasi atau melunasi tunggakan. Di sini, kredit sudah dipandang sebagai kredit bermasalah (loan at risk).
3. Kolektibilitas Kurang Lancar atau Kol-3
Status ini mencerminkan keterlambatan pembayaran lebih dari 90 hari sampai dengan 120 hari atau 3-4 bulan. Pada tahap ini, bank mengeluarkan Surat Peringatan Pertama (SP) dan mulai menghitung tunggakan yang ada.
4. Kolektibilitas Diragukan atau Kol-4
Status ini adalah lanjutan dari Kol-3, di mana keterlambatan pembayaran melebihi 120 hari dari tanggal jatuh tempo. Pada tahap ini, bank dapat menyelesaikan tunggakan melalui pelelangan agunan.
5. Kolektibilitas Macet atau Kol-5
Status ini juga dikenal sebagai kredit macet dan merupakan status kolektibilitas terendah. Kredit macet mencerminkan pembayaran angsuran dan bunga yang tidak dilakukan selama lebih dari 180 hari. Pada tahap ini, bank umumnya melakukan pelelangan agunan setelah memberikan Surat Peringatan (SP) sebanyak 3 kali. Hal ini dilakukan untuk mencegah peningkatan NPL, yang dapat berdampak negatif pada kondisi ekonomi secara keseluruhan.
Setelah Anda memahami klasifikasi kolektibilitas kredit, perbedaan antara kredit macet dan kredit bermasalah akan lebih mudah dipahami. Kedua istilah ini digunakan untuk mengkategorisasikan pinjaman berdasarkan tingkat kolektibilitas debitur.
Perbedaan Utama Kredit Macet dan Kredit Bermasalah
Kredit macet mengacu pada kredit dengan kolektibilitas dari tingkat 3 hingga 5, yang mencakup kredit dengan keterlambatan pembayaran lebih dari 90 hari hingga lebih dari 180 hari. Sedangkan kredit bermasalah mengacu pada kredit dengan kolektibilitas tingkat 2, di mana terdapat potensi atau tanda-tanda awal kesulitan keuangan, yaitu keterlambatan pembayaran selama 90 hari.
Pentingnya Memahami Perbedaan
Memahami perbedaan antara kredit macet dan kredit bermasalah penting bagi Anda karena dapat memberikan wawasan yang lebih baik dalam menganalisis risiko kredit dan mengelola portofolio pinjaman. Dengan pemahaman yang jelas tentang kondisi kredit, lembaga keuangan dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk memitigasi risiko, seperti melakukan restrukturisasi pinjaman atau meninjau kembali kebijakan kredit.
Selain itu, pemahaman ini juga penting bagi debitur atau individu yang memiliki kewajiban pinjaman. Dengan mengetahui perbedaan antara kredit macet dan kredit bermasalah, debitur dapat mengambil tindakan yang diperlukan untuk menghindari atau memperbaiki situasi keuangan yang tidak menguntungkan.