Mengatur keuangan rumah tangga memang susah-susah gampang. Ada saja kebutuhan yang membuat Anda harus mengeluarkan uang melebihi anggaran. Selalu saja ada kesalahan yang membuat Anda dan keluarga menjadi tidak bisa menabung. Salah satu permasalahannya mungkin karena pengelolaan Anda kurang tepat. Ada berbagai pos pengeluaran yang belum terdata, atau alokasi dananya terlalu minim di pos tertentu dan terlalu berlebihan di pos yang lain. Untuk mengetahui cara mengatur keuangan rumah tangga agar tidak boros serta apa kunci sukses mengatur keuangan keluarga, simak poin-poin berikut:
Manfaat Mengetahui Cara Mengatur Keuangan Rumah Tangga
Dengan mulai mengetahui dan mengaplikasikan cara mengatur keuangan rumah tangga agar tidak boros bisa membantu Anda untuk memiliki arus keuangan yang lebih sehat. Tentunya dengan memiliki keuangan keluarga yang teratur Anda bisa lebih meminimalisir pengeluaran yang tidak terkontrol, terutama pengeluaran yang sifatnya impulsif karena berutang, misalnya dengan kartu kredit. Jadi, dengan mengelola secara teratur Anda bisa lebih meminimalisir kemungkinan terjebak dalam utang. Hal ini juga berdampak pada keamanan status iDebt (informasi debitur) Anda di SLIK OJK.
Selain itu, Anda pun juga bisa mengontrol agar jangan sampai ada keuangan tidak terduga yang keluar, yang biasanya akan membuat Anda semakin boros. Biasanya dengan mengelola seperti ini Anda bisa tahu persis berapa saja yang boleh dikeluarkan dan berapa batas pengeluaran agar tidak berlebihan.
Tentu saja, dengan begini Anda juga bisa menabung lebih banyak. Anda juga bisa tahu di mana pengeluaran yang kurang perlu dan bisa dialokasikan untuk tabungan. Nantinya, uang tabungan ini bisa dialokasikan untuk hal lain seperti pelunasan utang (jika ada), atau digunakan untuk membiayai dana darurat suatu saat nanti.
Kunci Sukses Mengatur Keuangan Keluarga
Saat akan mulai mengelola uang, tentunya Anda harus memulainya dengan kunci sukses mengatur keuangan keluarga. Kunci ini terletak pada keterlibatan seluruh anggota keluarga. Biarkan setiap anggota, bahkan anak sekalipun untuk turut mengambil peran. Jelaskan kepada anak bahwa kondisi keuangan keluarga sudah harus diperketat agar arus keuangan menjadi lebih sehat.
Ambil waktu untuk melakukan rapat keluarga, dan tentukan berapa besar nominal yang cukup dikeluarkan untuk setiap pengeluaran. Sepakati bersama dengan setiap anggota keluarga, dan beri tahu bahwa anggaran ini tidak akan berjalan sesuai dengan rencana tanpa keterlibatan seluruh anggota keluarga.
Cara Mengatur Keuangan Rumah Tangga Agar Tidak Boros
1. Buat Daftar Pos Pengeluaran
Mulailah dengan membagi berbagai jenis pos pengeluaran yang kira-kira akan Anda dan keluarga keluarkan. Beberapa pos yang biasanya cukup penting adalah:
Cek lagi apakah ada pos pengeluaran lain yang biasanya wajib Anda bayarkan secara teratur, salah satu yang terpenting adalah membayar cicilan utang seperti kartu kredit atau KTA, maupun utang lain seperti KPR, KKB. Tentu saja hal ini perlu dianggarkan secar spesial jika Anda masih memiliki utang yang berjalan.
Setelah mengetahui pos pengeluaran, cobalah mulai mengalokasikan dana untuk setiap pos yang ada. Anda bisa menggunakan aplikasi gratis maupun menggunakan tabel spreadsheet di Excel. Hal ini akan membantu Anda untuk menghitung setiap jenis pengeluaran, dan melihat perlu tidaknya mengalokasikan uang sebanyak itu.
2. Buat Kalender Tagihan
Untuk membuat keuangan rumah tangga lebih teratur, ada baiknya untuk membuat kalender tagihan setiap bulan. Tandai setiap tanggal berapa saja harus membayar tagihan air atau listrik (maupun jadwal membeli pulsa pre-paid token PLN), membayar uang sekolah anak, tanggal tagihan kartu kredit (jika ada), maupun tagihan lainnya. Biasakan untuk teratur melakukannya di awal bulan, setidaknya di tanggal 10 setiap bulan. Hal ini akan membantu Anda menjadi lebih teratur dan terhindar dari biaya denda.
3. Bayar Utang Setiap Bulan
Jika Anda memang memiliki pos untuk membayar cicilan utang setiap bulan seperti pos di atas, tentunya hal ini harus diprioritaskan. Pastikan untuk membayar utang secara teratur setiap bulan agar Anda tidak tertunggak dan berdampak pada buruknya iDebt (informasi debitur) SLIK OJK Anda.
Anda bisa mengakali bagian ini dengan mengikuti program manajemen utang dari perusahaan yang menyediakan program tersebut. Biasanya dengan mendaftar dalam program manajemen utang Anda bisa mendapatkan program keringanan utang dalam melunasi pinjaman kartu kredit maupun KTA, dengan begitu hal ini juga bisa membantu Anda dalam meringankan anggaran setiap bulan. Cara mengatur keuangan rumah tangga agar tidak boros satu ini rasanya cukup efektif, terutama bagi Anda yang memang memiliki kesulitan dalam membayar utang setiap bulannya.
4. Membuat Gol dalam Menabung
Kunci sukses mengatur keluarga juga terletak pada kemampuan dalam menabung. Resep utama yang harus Anda lakukan adalah dengan menyisihkan, bukan menyisakan uang setiap bulan. Banyak yang mengelola dengan kurang tepat karena sisa uang di akhir bulan sudah terlanjur habis dan tidak lagi dapat menabung. Padahal jika saja setiap awal bulan Anda dan keluarga teratur menyisihkan setidaknya 10 – 30% pendapatan bulanan ke rekening tabungan, hal ini bisa memberikan dampak yang besar untuk Anda. Hasil dari tabungan tentunya bisa dialokasikan untuk hal seperti membeli aset dengan down payment (DP) lebih besar sehingga cicilan lebih ringan, untuk berlibur, maupun untuk pengeluaran lain yang memang dibutuhkan.
5. Sisihkan Uang untuk Dana Darurat
Oh ya, penting juga untuk menabung untuk dana darurat. Dana darurat adalah dana yang dipersiapkan untuk digunakan dalam keadaan darurat, seperti apabila Anda jatuh sakit atau mungkin dipecat dari pekerjaan. Mengapa dana darurat dan tabungan harus dipisahkan? Tentu saja sebagai jaga-jaga menggantikan penghasilan utama Anda di kondisi terdesak. Fungsi dana darurat akan sangat terasa ketika sumber penghasilan utama Anda benar-benar hilang, sehingga memang benar-benar tidak boleh digunakan sama sekali dan harus dialokasikan dalam sebuah rekening tabungan khusus.
Dana darurat yang perlu disiapkan biasanya berdasarkan jumlah gaji bulanan anda. Anda bisa mempersiapkan dana darurat sebanyak 3, 6, atau 12 kali dari jumlah gaji bulanan anda. Biasanya bagi yang masih single, cukup 3 kali jumlah gaji. Untuk yang sudah berkeluarga, ada baiknya menyiapkan minimal 6 atau 12 kali dari jumlah gaji Anda.
6. Pantau Pengeluaran
Setelah mengetahui pos pengeluaran apa saja dan berapa nominal yang dialokasikan untuk setiap pos, inilah waktunya untuk melakukan implementasi dan evaluasi. Cobalah untuk terus memantau pengeluaran selama sebulan, apakah alokasi yang Anda buat untuk keuangan keluarga Anda sudah cukup atau masih kurang. Lihat lagi di pos mana yang membutuhkan nominal lebih, serta di pos mana sebaiknya dikurangi atau bahkan dihilangkan.
7. Mengubah Kebiasan untuk Selalu Menggunakan Uang Tunai atau Kartu Debit
Hindari untuk menggunakan kartu kredit dalam pembayaran sehari-hari. Kartu kredit memang baik digunakan untuk mendapatkan promo, sehingga Anda bisa membayar lebih murah. Namun begitu, jika menggunakan kartu kredit secara terus menerus, biasanya akan ada kecenderungan untuk menggunakan secara tidak terkontrol. Tentunya hal ini bisa memberikan dampak buruk jika terjadi tanpa sadar, tagihan yang datang di bulan depan bisa membengkak secara tiba-tiba.
Maka dari itu, ubah kebiasaan untuk selalu menggunakan uang tunai untuk transaksi sehari-hari. Jika ingin lebih efisien, Anda bisa menggunakan kartu debit atau uang elektronik berupa e-money (Mandiri) / Flazz (BCA) / Brizzi (BRI) / TapCash (BNI). Pastikan kartu debit atau uang elektronik yang Anda gunakan memang sudah dibatasi nominalnya untuk penggunaan sehari-hari, sehingga memang merupakan kartu yang berbeda dari kartu rekening khusus menabung.